Ditjen Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag RI Sosialisasi Program di Kabupaten Magetan

oleh -163 Dilihat
oleh
Bupati Suprawoto menghadiri sosialisasi program pengembangan eksport IKM dan UMKM Indonesia yang ada di Kabupaten Magetan.

MAGETAN, PETISI.CO – Dalam upaya peningkatan ekspor Indonesia, Ditjen Pengembangan Ekspor Kementerian Perdagangan Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan perdagangan (Indag) Kabupaten Magetan, melaksanakan sosialisasi program pengembangan eksport IKM dan UMKM Indonesia yang ada di Kabupaten Magetan.

Acara digelar di Rumah Makan Putra Nirwana, Kecamatan Plaosan dihadiri Bupati Magetan, Suprawoto, Kepala Dinas Indag Magetan, Sucipto, juga pelaku UMKM yang ada di Magetan dengan menghadirkan empat nara sumber dari berbagai wilayah, Kamis (2/06/2022).

Dalam sambutanya Bupati Magetan, Suprawoto menyambut baik dan berterima kasih dengan digelarnya kegiatan ini. Karena di Magetan ini mempunyai banyak produk unggulan di antaranya produk kerajinan kulit, kerajinan batik dan yang lainya. Sehingga potensi ini perlu dipromosikan.

Untuk itu Bupati berharap para pelaku usaha ini bisa mengembangkan berbagai produk kerajinan yang mempunyai ciri khas kearifan lokal serta menumbuh kembangkan rasa cita dan bangga terhadap produk buatan Indonesia.

“Magetan ini perlu perhatian khusus karena tergolong gaji UMRnya rendah. Untuk itu berhadap ada investor yang datang ke Magetan. Alhamdulilah di Magetan sudah masuk investor pabrik rokok yang saat ini sudah mulai berjalan. Selain itu juga sudah masuk Unesa sehingga nantinya akan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Magetan,” ungkap Bupati Suprawoto.

Sementara Sekretaris Direktorat Jenderal Pengembangan Eksport Nasional, Ganef Judawati yang juga asli dari Magetan menyampaikan, sosialisasi ini ingin memperkenalkan program-program dalam upaya untuk peningkatan eksport Indonesia.

“Terkait dengan perkembangan eksport Indonesia, Kementerian Perdagangan mendapatkan tugas untuk peningkatan eksport non migas untuk menjaga siklus perdagangan Indonesia,” terang Ganef.

Tahun kemarin merupakan tahun emas untuk eksport non migas, karena mendapat kedua kalinya melewati terealisasi eksport di atas 200 miliar.

Yang pertama di tahun 2011 yakni 203 sedang tahun kemarin mencapai tertinggi kurang lebih 230 an. Hal ini karena eksport kita lebih banyak didominasi oleh non migas.

Perkembangan hingga April 2022 ini menunjukan gambaran yang positif karena untuk eksport non migas sempat naik di 39,12 persen dan telah mencapai target.

“Namun melihat data dari eksportir UMKM jumlahnya sangat besar 77 % didominasi oleh eksportir UMKM. Ini yang membuat perhatian baik dari kementerian perdagangan, perbankan maupun pihak swasta untuk melaksanakan program-program untuk meningkatkan kapasitas UMKM Indonesia,” pungkasnya. (pgh)

No More Posts Available.

No more pages to load.