Diundang KRA Group, Peneliti Unair Paparkan Peta Politik Nasional di Malaysia

oleh -61 Dilihat
oleh
Dr. Suko Widodo, M.Si

SURABAYA, PETISI.CO – Pakar Komunikasi Politik Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr. Suko Widodo, M.Si., memaparkan peta politik nasional di Malaysia, Selasa (19/3). Diundang oleh KRA Group, Suko memberikan paparan peta politik nasional dihadapan 16 periset dan Analyst kebijakan publik berbagai negara di Asia Tenggara.

Dalam paparannya, Suko menjelaskan dalam kontes politik di Indonesia, perilaku kaum milenial sangat memberikan warna dan pengaruh dalam menentukan ataupun memilih tokoh-tokoh politik untuk mewakili suaranya di parlemen.

“Milenial sangat menentukan pergulatan politik dalam pemanfaatan informasi media sosial sebagai sumber informasi pertimbangan memilih tokoh yang akan menjadi wakil,” ujarnya dalam siaran persnya, Selasa (19/3/2019) malam.

Tidak hanya itu, Suko juga menyampaikan mengenai prospek politik kaum milenial dimasa mendatang. “Dengan dorongan kemajuan teknologi yang terus berkembang, milenial akan memiliki power untuk menjadi penentu utama arah dan haluan politik nasional,” tuturnya.

Selain melakukan presentasi, Suko juga diundang wawancara langsung di salah satu studio televisi Malaysia yang berpusat di Kuala Lumpur. Undangan ini, merupakan satu kehormatan tinggi bagi Suko.

“Undangan dari KRA Group ini meperlihatkan bahwa Jatim menjadi perhatian besar bagi para pemimpin Asean. Jatim merupakan salah satu wilayah yang sangat menentukan dan berpengaruh bagi perpolitikan Indonesia,” katanya.

Tidak hanya memberikan paparan, dalam kesempatan itu, KRA Group juga menawarkan kemungkinan kerjasama penelitian dan kajian media dengan Universitas Airlangga dan sejumlah lembaga di Indonesia.

“Hal itu, bagi Suko merupakan tawaran yang sangat baik dan berharap kemungkinan kerja sama segera bisa dilaksanakan,” ucapnya.

Sementara itu, Director of Strategy KRA Group Amir Fareed Abdul Rahim dalam kesempatan tersebut mengaku banyak mendapatkan informasi akurat dari pihak yang lajukan riset ilmiah. “Ini bisa buat bahan kami. Bahan yang Orisinil,” katanya.

Menurutnya, riset Suko bisa menjadi panduannya melihat prospek politik masa depan Indonesia. Tidak hanya itu, pihaknya banyak belajar dari praktik politik di Indonesia yang demokratis. Ada kebebasan berpendapat juga disana.

“Kami menilai bahwa Suko mampu dan memahami tentang kehidupan demokrasi serta media di Indonesia. Sebagai salah satu akademisi komunikasi politik, analisis Suko menjadi rujukan penting bagi kalangan jurnalis di ASEAN,” ujarnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.