KEDIRI, PETISI.CO – Dalam rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri mengadakan sosialisasi calon sekolah Adiwiyata tahun 2022 yang menggandeng Madrasah Ibtidaiyah Alam Succes School Center Jalan HOS Cokroaminoto Tulungrejo Pare Kediri, dengan dasar pelaksanaan mengacu pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK no 53).
Hal ini disampaikan Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kediri, Putut Agung Subekti pada petisi.co bahwa pelaksanaan giat sosialisasi pada calon sekolah Adiwiyata dilaksanakan di outdoor Taman Hijau Simpang Lima Gumul (SLG) dengan tujuan mewujudkan penerapan perilaku ramah Lingkungan Hidup oleh warga sekolah serta meningkatkan kualitas lingkungan hidup sekolah, lingkungan hidup sekitarnya dan lingkungan hidup daerah.
“DLH Kabupaten Kediri pada pelaksanaan sosialisasi Adiwiyata di sekolah dengan menggandeng Madrasah Ibtidaiyah Alam School Center Tulungrejo Pare dilaksanakan di outdoor Taman Hijau SLG karena suasana masih pandemi, dan ini merupakan pengenalan langsung dengan suasana alam,” jelasnya.
Menurutnya, selain materi tentang Adiwiyata peserta diajak langsung dengan memperkenalkan kiat-kiat untuk menyayangi lingkungan hidup, mulai dari membedakan jenis sampah, membuat pupuk organik, cara menanam bunga, bahkan peserta praktek diajak langsung untuk memungut sampah organik disekitar taman hijau SLG dan bagi peserta yang paling banyak menghasilkan diberikan hadiah walau cuman buku tulis, bolpoin dan pensil.
Diharapkan peserta praktek yakni MI ASSC Tulungrejo Pare nantinya akan siap menuju Adiwiyata Kabupaten Kediri 2022 juga warga Madrtasah Ibtidaiyah Alam School Center akan lebih giat untuk mengelola lingkungan sehingga proses belajar mengajar akan baik jika didukung oleh lingkungan yang sehat.
“Harapan kedepan nantinya bisa menuju sekolah Adiwiyata Kabupaten Kediri 2022, juga lebih giat mengelola lingkungan sehingga proses belajar mengajar akan baik bila didukung oleh lingkungan sehat,” tutur Putut Plt Kepala DLH Kabupaten Kediri.
Pihaknya, dalam Adiwiyata memakai istilah warga sekolah, dikarenakan Adiwiyata itu sendiri akan sulit terwujud apabila tidak menggandeng warga sekolah yang didalamnya ada Kepala sekolah, guru, anak didik, wali murid, petugas kantin, satpam, komite dan paguyuban sekolah. (bam)
