SURABAYA, PETISI.CO – DPRD Surabaya mendukung rencana Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk menempatkan pegawai Pemkot sesuai dengan wilayah kerja dan tempat tinggalnya.
Hal tersebut disampaikan oleh Imam Syafi’i, ia menilai penempatan tersebut bisa memaksimalkan kinerjanya. Mengingat, pegawai Pemkot juga ada lembur, baik di kantor dinas, kecamatan bahkan di tingkat kelurahan.
“Saya melihat dari sisi positifnya saja, bayangkan kalau lembur. Padahal rumahnya jauh sekali. Pasti kepikiran, dan tidak bisa maksimal kerjanya. Kasihan, terutama pegawai yang perempuan,” ujar Imam Syafi’i, Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya ketika usai rapat di lantai 3, Jum’at (01/07/2022).
Meskipun demikian, Imam Syafi’i juga mengingatkan kepada para pegawai Pemkot untuk tidak bermalas-malasan. Harus tetap melaksanakan amanah dalam bekerja, jika nanti wilayah kerjanya telah dipindah dekat rumahnya.
“Misalnya ketika berangkat kerja, kerjanya itu jam berapa? Jangan sampai nanti pulangnya malah balapan cepat-cepatan karena rumahnya dekat,” ungkap Imam.
BKD harus melakukan seleksi, mana PNS yang raport dan kinerjanya baik. Sehingga yang dipilih merupakan orang yang tepat dan harus diberikan reward wilayah kerjanya sesuai dengan tempatnya tinggal.
“Mereka ini bagian dari reward. Tapi setelah dipindah juga harus dipantau, diawasi dan tetap dilakukan evaluasi. Kalau kinerjanya semakin baik, malah bisa menjadi contoh teladan buat yang lain,” terang Imam.
Namun jika nanti seiring dengan berjalannya waktu, ternyata kinerjanya malah buruk. Imam Syafi’i menyarankan program ini tidak perlu dilanjutkan lagi.
“Dikembalikan saja ke tempat semula jika ada pegawai Pemkot yang sudah dipindah dekat rumahnya, namun kinerjanya masih buruk. Bahkan kalau perlu dipindah saja lebih jauh lagi,” tegas Drs. Imam Syafi’i, SH MH, selaku Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya dari fraksi Nasdem. (riz)
