Ekonomi Jatim Alami Pertumbuhan Hingga 7,05 Persen

oleh -105 Dilihat
oleh
Tangkapan layar data rilis BPS Jatim triwulan kedua 2021

SURABAYA, PETISI.CO – Perkembangan ekonomi Jawa Timur menunjukkan pergerakkan yang semakin progresif pada triwulan kedua tahun ini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka pertumbuhan ekonomi Jawa Timur mampu melesat hingga 7,05 persen (y-o-y).

Pencapaian ini kabar segar bagi Jawa Timur di tengah berbagai upaya dalam menangani Covid-19 serta penerapan PPKM Darurat dan PPKM Level – 4. Mayoritas peningkatan ini didorong lapangan usaha jasa.

Rilis data BPS Jatim menyebutkan, sebagian besar lapangan usaha jasa mengalami apresiasi atau pertumbuhan positif, kecuali lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang masih terkontraksi.

Dalam rilis tersebut, disebutkan bahwa pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha jasa lainnya sebesar 41,21 persen, kemudian transportasi dan pergudangan 22,67 persen serta penyediaan akomodasi dan makan minum 14,81 persen.

Tingginya peningkatan lapangan usaha jasa disebabkan oleh membaiknya lapangan usaha jasa lainnya hingga mengalami kenaikan sebesar 41,21 persen, imbas dari dibukanya beberapa tempat rekreasi dan hiburan meski jumlah pengunjung dibatasi.

Sementara itu lapangan usaha informasi dan komunikasi tumbuh 5,45 persen sebagai akibat dari masih belum berakhirnya masa pandemi COVID-19, sehingga masih berlakunya WFH (Work From Home) dan SFH (School From Home) serta adanya larangan mudik yang menyebabkan trafik data meningkat pada saat momen lebaran.

Tidak hanya itu, momen Ramadhan dan Idul Fitri juga menyumbangkan peningkatan dalam permintaan produk makanan dan minuman yang berimbas pada pertumbuhan lapangan usaha industri pengolahan sebesar 6,85 persen.

Di samping itu, struktur perekonomian Jatim menurut lapangan usaha pada triwulan II-2021 didominasi tiga lapangan usaha utama, yaitu lapangan usaha industri pengolahan dengan kontribusi sebesar 30,23 persen, perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 18,28 persen, serta pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 12,37 persen. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.