Eri: Berhenti Kegiatan Jam 8 Malam Bukan Berarti Hentikan Ekonomi

oleh -184 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat apel pagi di Balai Kota Surabaya. (ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menyatakan bahwasanya keputusan untuk menerapkan PPKM mikro di kota Surabaya untuk segera menuntaskan angka Covid-19, yang mengalami peningkatan baru-baru ini.

Ia juga menegaskan untuk kegiatan warga yang dihentikan pukul 08.00 malam ini merupakan relaksasi, bukan dimaksudkan untuk menghentikan laju perekonomian kota Surabaya.

“Dengan PPKM mikro kan jam 8 semua kegiatan berhenti dulu, bukan berarti menghilangkan ekonomi,” ungkap Eri saat diwawancarai usai apel pagi di Balai Kota Surabaya, Senin (28/6/2021).

Eri mengatakan, bila tidak melakukan relaksasi sesegera mungkin, maka dampak yang akan ditimbulkan seperti bertumbuhnya angka penularan akan berlangsung panjang dan semakin merugikan warga Surabaya.

“Kalau kita tidak lakukan sekarang, akhirnya penularan ini bisa jadi bulanan bahkan tahunan. Nah kalau begini yang rugi siapa, ya orang Surabaya,” ujarnya.

Kendati demikian, Eri kembali mengingatkan warganya supaya tidak merasa jumawa lantaran tidak merasakan gejala umum Covid-19. Pasalnya, bila satu orang dalam satu keluarga merupakan OTG, maka bisa saja virus tersebut hinggap pada anak-anak, maupun orang tua yang berada dalam satu rumah.

“Jadi jangan merasa kalau anda sehat-sehat saja itu tidak terpapar. Misalkan anda kerja dan anda terpapar tanpa sadar, tapi yang di rumah itu kan ada istri, anak-anak, mungkin ada orang tua. Pokoknya dijaga prokesnya, jangan jumawa terus menyesal nantinya,” pungkas Eri. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.