SURABAYA, PETISI.CO – Pemilihan umum (Pemilu) menjadi sarana bagi rakyat untuk ikut menentukan figur dan arah kepemimpinan negara atau daerah dalam periode tertentu.
Oleh karena itu, pemilu merupakan salah satu sarana legitimasi kekuasaan, yang memiliki fungsi utama untuk menghasilkan pemimpin yang benar-benar sesuai dengan kehendak rakyat.
Di sela masa reses I tahun 2024 , H.Freedy Poernomo, dari fraksi Partai Golkar DPRD Jatim dihubungi melalui telepon mengatakan pada petisi.co, menjadi anggota legislatif kita harus kembali kepada fitrahnya. “Yaitu menjadi jati diri sebagai pemegang amanat rakyat,” tutur Freedy.
Dinamika demokrasi harus kembali kepada etika ataupun budaya dan kesantunan yang harus dijaga, jangan sampai merebut kekuasaan menabrak semua rambu rambu regulasi, termasuk kultur budaya dan etika.
“Sesuai dengan Undang undang 1945 pasal 1 ayat 3 menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum dan turunan dari konstitusi itu termasuk dalam regulasi undang undang sampai peraturan daerah, termasuk penegakan demokrasi landasannya juga Undang undang , itu yang harus kita jaga,” jelasnya.
Yang penting seluruh penyelenggara harus jujur dan adil , karena semua yang diperbuat untuk menuju kekuasaan baik di lembaga legislatif maupun kepemimpinan presiden tidak boleh lepas dari landasan etika , budaya , kultur, jangan merasa sekarang demokrasi saat ini sudah terbuka malah menjadi kebablasan.
Masa reses I 2024 DPRD Jatim yang dilaksanakan tanggal 23 hingga 28 Januari, anggota Dewan kembali ke daerah konstituennya untuk menampung aspirasi konstituen dan melaksanakan fungsi pengawasan atau kunjungan kerja.
“Aspirasi masyarakat Bojonegoro sebagai daerah konstituen yang disampaikan saat ini berupa masalah pupuk bersubsidi yang mulai dikurangi, harga kebutuhan sembako mulai naik, pemeliharaan infrastruktur desa yang perlu pengawasan, dimana aspirasi ini melanjutkan hasil reses terdahulu,” pungkas H. Freedy Poernomo. (joe)
