Ganjar Soroti Program Makan Siang Gratis

oleh -246 Dilihat
oleh
Ganjar menjawab lugas pertanyaan salah satu capres dalam debat terakhir Pilpres 2024.

JAKARTA, PETISI.CO – Calon Presiden Ganjar Pranowo mengkritik program makan siang gratis yang dicanangkan oleh Paslon 02 Prabowo-Gibran untuk atasi stunting. Ganjar menyebut pencegahan stunting harusnya dimulai sejak bayi dalam kandungan.

Mulanya, Prabowo melempar pertanyaan pada Ganjar apakah setuju atau tidak soal gagasannya memberikan makanan bergizi untuk seluruh anak Indonesia cegah stunting dan kemiskinan ekstrem.

“Saya ingin bertanya apakah bapak setuju gagasan saya beri makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia untuk stunting dan kemiskinan ekstrem?” ucap Prabowo, di debat pamungkas di JCC, Minggu (4/2/2024) malam.

Ganjar langsung merespon dengan menyatakan ketidaksetujuannya terhadap program tersebut. Ganjar menyebut program itu justru terlambat menangani stunting.

“Kalau ngasih makannya untuk mencegah stunting saya tidak setuju, karena bapak terlambat. Stunting itu ditangani sejak dalam bayi di dalam kandungan,” tegas Ganjar.

Mantan Gubernur Jateng dua periode itu lantas menjelaskan bayi dalam kandungan terkait dengan ibunya. Jika gizi dan cek kehamilan dilakukan dengan baik, maka bayi lahir sehat dan ibunya juga selamat.

“Kalau sudah lahir dan tumbuh pak, itu bukan stunting tapi gizi buruk. Jadi jangan sampai confuse antara stunting dan pemberian makan. Makannya juga jangan banyak-banyak nanti gak baik, jangan sampai obesitas ini lebih bahaya lagi,” tandasnya.

Menutup debat capres pamungkas, Ganjar mengungkapkan tiga janjinya jika dia dan Mahfud MD mendapat amanah oleh rakyat untuk memimpin Indonesia. Tiga janji Ganjar-Mahfud tersebut yaitu, taat kepada Tuhan, patuh kepada hukum dan keadilan, dan setia kepada rakyat.

Tiga janji tersebut juga menjadi jawaban berbagai keluhan rakyat yang selama ini dengar saat berkeliling Indonesia. Rakyat, sudah seringkali dikecewakan oleh para pemimpinnya. “Yang pertama, bangsa ini seringkali dikecewakan oleh para pemimpinnya, kita tidak mau lagi itu terjadi,” tandasnya.

Ganjar menuturkan, selama berkampanye di 315 titik di Indonesia, ia dan pasangannya mendengarkan banyak keluhan dari rakyat. Mulai dari fasilitas kesehatan yang tidak terpenuhi, pendidikan yang tidak inklusi, sulitnya mendapatkan lapangan kerja, persoalan stunting, serta persoalan lainnya.

Maka, lanjutnya, jika sumber daya manusia (SDM) akan dijadikan sebagai investasi besar bangsa ingin, pemerintah harus menepati janji . Pemerintah tidak boleh lagi mengecewakan rakyat dan menimbulkan kemarahan yang berujung rakyat menjadi apatis.

“Kali ini, beri suara anda kepada calon yang konsisten, yang visioner, yang mampu mendengarkan rakyat, negarawan, reformis, dan tidak punya persoalan. Rakyat harus memilih pemimpin yang mengutamakan kepentingan rakyat di atas kepentingan segalanya,” pintanya.

Selain itu, rakyat juga harus berperan dalam menjaga proses politik demokrasi dengan baik. “Kita harus melawan politik dinasti itu yang didukung oleh mereka yang statemennya sangat terbuka, menguasai sepertiga kekayaan Indonesia. Sungguh-sungguh rakyat merasa terluka karena statement itu,” jelasnya.

Ganjar mengatakan, hari ini sivitas akademika dan juga masyarakat sipil telah bersuara untuk mengingatkan agar demokrasi dijalankan dengan sebaik-baiknya. Hukum harus ditegakkan dengan tegas dan adil agar praktik KKN tidak tumbuh subur di Indonesia.

Saat itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan agar rakyat tidak memilih pemimpin yang diktator dan otoriter.

Jokowi juga mengingatkan kepada rakyat agar tidak memilih pemimpin yang mempunyai rekam jejak sebagai pelanggar HAM dan kekerasan. Lima tahun lalu dalam debat Capres 2019, dia gabung dalam tim kampanye Jokowi, beliau menyampaikan untuk tidak memilih calon yang punya punya rekam jejak pelanggar HAM.

“Beliau mengingatkan kita untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, dan yang punya rekam jejak pelanggar HAM, punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan dan rekam jejak masalah korupsi. Saya sangat setuju apa yang beliau sampaikan agar kriteria ini menjadi pegangan kita semua dalam memilih pemimpin,” katanya.

Terakhir, dirinya bersama Pak Mahfud berjanji jika kelak terpilih memimpin Indonesia, tidak akan mengecewakan rakyat. Sebab, baginya rakyat merupakan sumber energi dan ruang-ruang terbuka yang mesti diakomodasi.

“Mereka adalah detak jantung kami. Mandat rakyat adalah amanah suci buat kami. Dan Bismillahirrahmanirrahim kita mulai sebuah era baru Indonesia era di mana tidak satu rakyat pun ditinggalkan, no one left behind dan kita memasuki era gotong royong menuju Indonesia unggul,” imbuhnya.

Sebagai penutup, Ganjar mengucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah memberikan inspirasi dan menitipkan harapan dengan memilih paslon nomor urut tiga Ganjar Mahfud. (bm)