Gelar Bukber di Kya-Kya, Eri Pastikan Sampling Makanan Tak Mengandung Boraks

oleh -119 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat melaksanakan bukber di Jalan Kembang Jepun

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi hari ini mengadakan buka puasa bersama di destinasi wisata Kya-Kya, yang berlokasi di kawasan Kembang Jepun. Namun sebelum menyantap hidangan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Surabaya bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) melakukan tes sampling makanan di kya-kya tersebut.

Sebanyak 14 sampel makanan telah diambil untuk dites apakah mengandung boraks atau tidak. Jika ditemukan mengandung boraks, maka akan dilakukan penelusuran untuk menemukan sumbernya dan mencegah penggunaan bahan kimia tersebut di masa depan.

“Acara buka puasa bersama ini merupakan rutinitas setiap tahun saat bulan Ramadan. Bukan hanya di Tunjungan, tetapi juga di kya-kya, sehingga masyarakat Surabaya memiliki banyak pilihan tempat untuk ngabuburit,” ungkap Eri, Rabu (5/4/2023).

Eri menjelaskan, tes sampling yang dilakukan juga merupakan kegiatan rutin yang dilakukan. Dalam hasil tes sampling yang dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, sekitar 12 dari 18 sampel makanan yang diambil terbukti aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya.

“Kami akan terus melakukan tes sampling makanan secara rutin dan memastikan makanan yang dikonsumsi masyarakat Surabaya aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya,” ujarnya.

Saat dilakukan sampling makanan, ternyata ada salah satu menu yang terkonfirmasi mengandung boraks. Kepala BPOM Surabaya, Rustiawati mengatakan bahwa dari 14 sampel yang diambil, hanya satu yang terbukti mengandung boraks. Namun, Rustiawati menegaskan bahwa pihaknya akan memberikan binaan dan kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Surabaya untuk memastikan makanan di kya-kya tersebut aman dikonsumsi.

“Nanti dari Dinas Kesehatan Kota Surabaya akan turun untuk koordinasi dan melakukan pendampingan dalam pembinanaan agar penggunaan bahan kimia di masa depan dapat dicegah,” kata Rustiawati.

Selain di kya-kya, Rustiawati juga menyebut BPOM dan Dinkes Surabaya telah melakukan tes sampling makanan di sentra-sentra takjil dan pasar di Surabaya. Dalam hal ini, BPOM dan Dinkes Surabaya turut memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha tentang bahaya bahan kimia berbahaya seperti formalin, boraks, rodamin B, dan pewarna tekstil.

“BPOM Surabaya memiliki program eradikasi boraks dan mencari pengganti boraks yang aman untuk digunakan dalam beberapa produk. Namun, penggantian boraks membutuhkan waktu dan kesabaran karena takarannya harus spesifik untuk setiap produk,” paparnya.

Kendati demikian, Rustiawati menegaskan bahwa BPOM Surabaya akan terus melakukan tes sampling makanan secara rutin dan memberikan edukasi kepada masyarakat dan pelaku usaha. Ia juga berharap, kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya bahan kimia berbahaya.

“Kami akan terus memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi masyarakat Surabaya aman dan bebas dari bahan kimia berbahaya,” pungkas Rustiawati. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.