Gelar Rapat Operasional Pembinaan Kader, Bupati Ikfina Tekankan Pentingnya Suatu Data

oleh -141 Dilihat
oleh
Bupati Ikfina dalam rapat operasional pembinaan kader

MOJOKERTO, PETISI.COGuna memberikan pembekalan dan pembinaan kepada kader Pembantu Penyuluh Keluarga Berencana Desa (PPKBD) dan Sub PPKBD Kabupaten Mojokerto. Pemerintah Kabupaten Mojokerto menggelar rapat operasional pembinaan kader, di Kantor Kecamatan Pacet, Selasa (23/8) siang.

Agenda rapat yang diikuti sebanyak 80 peserta ini, diikuti dari empat kecamatan, meliputi dari Kecamatan Pacet, Kecamatan Gondang, Kecamatan Jatirejo dan Kecamatan Trawas.

Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, turut hadir secara langsung dalam rapat tersebut untuk memberikan paparan terkait peran PPKBD dalam melaksanakan program Tribina yakni BKB (Bina Keluarga Balita), BKL (Bina Keluarga Lansia) dan BKR (Bina Keluarga Remaja). Terutama dalam menyelesaikan permasalahan keikutsertaan masyarakat yang masih minim.

Dalam arahannya, Bupati Ikfina menjelaskan, peran sebagai kader PPKBD ialah menjadi Aksestor KB, dimana kader PPKBD harus tahu masyarakatnya yang masih menggunakan kontrasepsi jangka pendek untuk beralih ke kontrasepsi jangka panjang seperti KB implan, dan KB IUD.

“Kalau mereka sudah menggunakan KB yang IUD dan Implan, bagaimana caranya mereka jadi MOW atau MOP,” jelasnya.

Masih Ikfina, Ia juga menekankan, hal utama dalam melaksanakan suatu program, para kader PPKBD maupun sub PPKBD harus mempunyai suatu data, dimana PPKBD harus tahu jumlah Kartu Keluarga (KK) didesanya, berapa banyak Pasangan Usia Subur (PUS), dan PUS ini menggunakan KB apa saja dan berapa jumlah KK yang belum mengikuti program KB.

“Data itu yang menjadi dasar supaya kalian bisa bekerja secara profesional,” jelasnya.

Selain itu, Bupati Ikfina juga menjelaskan, selian program KB, para kader PPKBD juga melaksanakan program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), dan juga melaksanakan kegiatan Tribina.

Terkait dalam pelaksanaan kegiatan Tribina, Ikfina juga mengatakan, dari tiga kegiatan BKB, BKR, dan BKL yang telah dilaksanakan, yang paling sedikit presentase masyarakat yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut yakni di BKR. Menurut pemahamannya, partisipasi masyarakat dinilai sangat penting dalam menyukseskan suatu kegiatan Tribina yang dilaksanakan oleh kader PPKBD.

“Kalau masyarakat ini mau datang dan gabung, maka kegiatan ini akan jalan, kalian tinggal menyiapkan materi-materi dan mengajak berdikusi,” ujarnya.

Selain itu, dalam menyelesaikan permaslahan partisipasi masyarakat dalam kegiatan BKR bisa meningkat, Ikfina juga mengatakan, akan terjun langsung untuk memberikan materi terkait pelaksanaan kegiatan BKR di masyarakat.

“Desa yang pertama yang nanti akan saya datangi untuk melaksanakan kegiatan BKR, dan saya akan berbicara tentang BKR di Desa Gayam kecamatan bangsal,” jelasnya.

Lebih lanjut, dalam melaksanakan kegiatan BKR, Ikfina juga mengatakan, akan melaksanakan di 18 desa di setiap kecamatan se-Kabupaten Mojokerto.

“Sehingga nanti di desa-desa yang saya datangi, kader ini nanti tinggal melanjutkan bagaimana tidak lanjutnya.

Masih Ikfina, menurut pemahamannya, Program BKR ini harus dilaksanakan dan menjadi perhatian khusus, dimana maraknya kasus penjualan dan penyebaran pil dobel L dan kasus pemerkosaan pada remaja, ini menjadi suatu permaslahan yang sangat penting, bagaimana peran orang tua dalam menjaga anak remajanya selamat sampai dewasa.

“Maka BKR ini menjadi satu hal yang mau tidak mau harus kita laksanakan, tetapi sebagian besar orang tua para remaja belum paham, ini menjadi tugas kita yang tahu lebih dulu untuk memberi tahu yang belum tahu,” ucapnya.

Selain itu, dalam membahas program BKB, Ikfina menjelaskan, bahwa dalam pelaksanaan kegiatan BKB sebagian besar dilaksanakan bersama dengan posysandu, kendati demikian, partisipasi balita Kabupaten Mojokerto yang dibawa ke posyandu ternyata tidak sampai 60 persen.

“Partisipasi ini meningkat hanya dua bulan saja setiap tahunnya, pada saat pembagian vitamin A,” jelasnya.

Masih Ikfina, Ia juga mengatakan, untuk menyelesaikan permaslahan partisipasi balita ke posyandu, Ia akan mewajibkan sekolah Playgroup, TK, dan RA di Kabupaten Mojokerto ini mempunyai posyandu untuk menjadi syarat utama dalam sekolah bisa mengikuti dan lulus akreditasi, dan para guru yang disekolah tersebut juga akan menjadi kader posyandu dan BKB untuk anak-anak yang sekolah di jenjang Playgroup, TK, dan RA.

“Sehingga nanti kader posyandu dan kader BKB cukup fokus untuk anak-anak usia sampai tiga tahun, sisanya nanti akan menjadi urusan dari guru-guru pendidik-pendidik di Playgroup, TK dan RA,” jelasnya.

Selain membahas terkait BKL dan BKR, Ikfina juga menilai, pada lansia di Kabupaten Mojokerto responya sangat bagus, Ia menambahkan pada visi misinya bahwa yang diutamakan dalam kesehatan adalah kesehatan pencegahan.

“Maka saya betul-betul memaksakan kita harus melaksanakan Posbindu ini, kita support penuh untuk Posbindu ini, nah Posbindu ini nanti yang akan mengedalikan kesehatan semua penduduk d luar balita termasuk lansia,” pungkasnya. (ng)

No More Posts Available.

No more pages to load.