Hari AIDS Sedunia 2023, Puskesmas Kedungdoro Surabaya Gelar Lomba Gerak Jalan Unik

oleh -1587 Dilihat
oleh
Ibu-ibu peserta lomba gerak jalan memakai baju sekolah dengan selendang

SURABAYA, PETISI.CO – Ada saja cara yang dilakukan Puskesmas Kedungdoro Surabaya dalam memperingati Hari AIDS Sedunia 2023. Bertempat di Lapangan Jalan Tegalsari depan Hotel Bisanta Bidhakara, Sabtu (2/12/2023), mereka menggelar lomba gerak jalan dan yel-yel edukatif.

Peserta gerak jalan memakai baju seragam yang berbeda-beda. Seperti, ibu-ibu memakai baju seragam sekolah berselendang dengan berbagai macam tulisan. Antaranya, Remaja Sex, Sex Bebas dan Nikah Dini.

Dr Yessy Pebriaty saat diwawancarai wartawan

Gerak jalan tersebut, diikuti oleh Kader Hebat Surabaya dari 14 Rukun Warga (RW). Masing-masing tim berjumlah sepuluh orang. Mereka juga ditantang membuat yel-yel menarik agar penderita HIV tak jadi momok seperti anggapan negatif mayoritas orang selama ini.

“Yel-yel yang diperlombakan pada momen ini diharapkan bisa menekan ketakutan dan stigma negatif di masyarakat. Bahwa penularan HIV/AIDS tak semudah yang mereka bayangkan,” kata Kepala Puskesmas Kedungdoro, dr. Yessy Pebriaty Sukatendel, MM.

Pihaknya mengakui bukan hal mudah memberikan pemahaman kepada masyarakat di tengah stigma negatif terhadap penderita HIV/AIDS. Penanganan dan edukasi tentang HIV dilakukan secara berkala lewat berbagai macam penyuluhan, screening dan terutama pengobatan.

Sementara edukasi juga menyasar masyarakat umum di wilayahnya menggandeng komunitas. “Kita juga ada langkah inovasi dari Kader Surabaya Hebat untuk membuat yel-yel tentang HIV/AIDS,” ucapnya.

Puskesmas Kedungdoro sendiri berkomitmen terus berjejaring dengan berbagai kelompok masyarakat. Mulai komunitas suporter sepak bola, waria, dan lain-lain. “Kita melakukan mobile VCT yaitu pemeriksaan jemput bola, kita turun ke masyarakat,” kata dr Yessy.

Mobile VCT itu menyasar tempat-tempat hiburan malam, seperti pijat tradisional, karaoke dan lainnya. Sedangkan di Puskesmas Kedungdoro juga membuka pelayanan setiap hari. Upaya itu ditempuh menyusul tren kasus HIV/AIDS di Kedungdoro terus meningkat setiap tahun.

Bahkan setiap bulan rata-rata ada penambahan sekitar 3-10 orang penderita baru hasil screening. Sementara stok ARV sebagai obat rutin penderita selalu tersedia.

“Setiap bulan mengalami peningkatan kurang lebih 10 kita temukan setiap bulan yang tes di Puskesmas Kedungdoro untuk tahun 2023 ini di mana yang tes tentu lebih banyak,” ungkapnya.

Guna menekan peningkatan jumlah kasus HIV, Puskesmas Kedungdoro melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada kader. Ada pula Wadah Peduli AIDS (WPA) dan saat ini juga memperingati Hari AIDS Sedunia dengan penyuluhan penanggulangan HIV/AIDS.

Camat Tegalsari Kartika Indrayana pada kesempatan yang sama mengapresiasi seluruh aksi Puskesmas Kedungdoro dalam menangani HIV/AIDS.

“Memang kami ini bergerak terus dan melakukan kegiatan rutin sebenarnya yang dilakukan oleh Puskesmas dan dibantu khususnya kader kecamatan dan teman-teman organisasi untuk HIV/AIDS,” katanya.

Pihaknya sudah memetakan penanganan permasalahan kesejahteraan sosial di Kecamatan Tegalsari. Termasuk HIV/AIDS, narkoba, stunting dan lainnya. “Pak Wali Kota mengatakan bagaimana permasalahan kesejahteraan sosial di Surabaya itu dieliminir bahkan bisa dinolkan,” tandasnya. (bm)