Hari Nusantara ke-24, Gubernur Khofifah Sapa Ribuan Nelayan se-Jatim

oleh -247 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah foto bersama para nelayan Kenjeran

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyapa ribuan nelayan dalam kegiatan Sapa Nelayan untuk peringatan Hari Nusantara ke-24 tahun 2023 di Taman Hiburan Pantai Kenjeran, Surabaya, Senin (11/12/2023).

Dalam kegiatan yang dihadiri sebanyak 2.500 nelayan, petambak, dan pembudidaya ikan dari berbagai kabupaten/kota ini, Khofifah mengapresiasi peranan nelayan yang telah memberikan banyak kontribusi.

Menurutnya, nelayan merupakan pemersatu Indonesia sebagai negara bahari. Nelayan tidak hanya memberi kontribusi terhadap PDRB dan PDB. Bagaimana nelayan membangun kekuatan untuk bisa menyiapkan logistik dan terutama ketahanan pangan.

“Namun yang tadi saya sampaikan bahwa nelayan telah melakukan ikhtiar untuk memainkan  fungsi sebagai pemersatu Negeri Bahari, Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.

Selain itu, menurutnya, sektor kelautan dan perikanan juga menjadi faktor penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Aneka produk ikan yang dihasilkan menjadi asupan pangan utama guna menyiapkan generasi unggul 2045.

Dimana, hal ini selaras dengan tema Sapa Nelayan kali ini yakni “Ikan Untuk Generasi Emas 2045”. “Jatim sendiri memiliki potensi kelautan dan perikanan yang sangat besar. Produksi perikanan tangkap  tertinggi secara nasional sebesar 598.317 ton dan perikanan budidaya tertinggi ke-2 sebesar 1.314.200,80 ton,” ungkapnya.

Berdasarkan data statistik Balai Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPMHP), volume ekspor perikanan Jatim merupakan tertinggi nasional mencapai 385.083 ton. Juga, produksi garam di Jatim menjadi tertinggi nasional sebesar 402.845,84 ton pada tahun 2022.

Capaian tersebut, lanjut Khofifah, masih dapat ditingkatkan lagi mengingat Provinsi Jatim memiliki panjang pantai sepanjang 3.543,54 kilometer. Dengan pengelolaan wilayah laut seluas lebih kurang 5,2 juta hektare yang melintasi 22 kabupaten/ kota berpesisir di bagian utara dan selatan, Pulau Madura, serta 504 pulau-pulau kecil di wilayah Jatim.

Selain memiliki banyak potensi sektor kelautan dan perikanan baik dari segi geografis, sumber daya alam dan sarana prasarana, Jatim juga mempunyai potensi sumber daya manusia yang besar di antaranya 235 ribu nelayan, 277 ribu pembudidaya ikan, 7 ribu petambak garam, 18 ribu unit usaha pemasaran, 8 ribu unit pengolah ikan mikro dan 428 unit pengolah ikan besar.

Dengan kegiatan Sapa Nelayan ini, Khofifah berharap bisa menjadi pelecut semangat untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan sektor kelautan dan perikanan.

Khofifah juga mengajak masyarakat khususnya para nelayan menjadikan momentum Hari Nusantara yang jatuh pada 13 Desember 2023 sebagai momentum mempererat persatuan Indonesia. Ia juga merefleksikan bagaimana persatuan Indonesia yang merupakan negara kesatuan bisa terjaga dengan baik.

“Tahun 1336, konsep Nusantara ini sejatinya sudah dicetuskan oleh Mahapatih Gajah Mada melalui Sumpah Amukti Palapa. Melalui sumpah tersebut Gajah Mada berjanji untuk mempersatukan semua pulau di Nusantara, sampai harus berpuasa untuk mewujudkannya,” paparnya.

Untuk diketahui, Peringatan Hari Nusantara dicanangkan sejak tanggal 13 Desember tahun 1999, berawal dari deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia saat itu, Djuanda Kartawidjaya.

Deklarasi Djuanda menyatakan bahwa laut Indonesia antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).

“Hal ini dipertegas oleh Presiden Soekarno yang mendorong PBB untuk mengesahkan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan,” tandasnya.

Deklarasi ini akhirnya tertuang dalam Undang-undang Nomor 17 Tahun 1985 tentang Pengesahan UNCLOS (United Nations Convention On The Law Of The Sea) 1982 bahwa Indonesia adalah negara kepulauan.

“Bung Karno pernah mengatakan sebagai negara kepulauan maka laut bagi Indonesia adalah pemersatu bukan pemisah. Untuk itulah tidak bisa diterapkan ZEE, karena laut di Indonesia merupakan satu kesatuan,” tambahnya.

Pada kesempatan ini, Khofifah juga menyerahkan beragam bantuan, di antaranya Hibah Pemerintah Provinsi Jatim Program Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu) Tahun 2023 kepada Lantamal V Surabaya senilai Rp5.000.000.000 untuk Renovasi 250 Unit Rumah.

Kemudian Hibah Mesin Perahu Tahun 2023 kepada Pokmas Boto Lele Desa Kepuh Taluk Kelurahan Tambak Kabupaten Gresik senilai Rp65 miliar, selanjutnya Rp 194.200.000 berupa 11 unit mesin perahu diesel 27 PK dan bantuan Kolam lele keluarga (Kolega) kepada Kelompok pembudidayaan Kabupaten Pasuruan senilai Rp 110.000.000.

Tak hanya itu, Gubernur Khofifah juga memberikan penghargaan kepada pelaku usaha dan kepala daerah yang telah memberikan dedikasi terbaiknya untuk pengembangan perikanan dan kelautan di Jatim. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.