Hoslih Abdullah Bertekad Satukan Suku dan Etnis di Kota Pahlawan Surabaya

oleh -101 Dilihat
oleh
Hoslih Abdullah Ketua FPK Surabaya bersama Kiki Juanda

SURABAYA, PETISI.CO – Mengemban Ketua Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Surabaya tidaklah mudah. FPK harus mampu menyatukan suku yang ada di Kota Pahlawan ini. Untuk itu dalam waktu dekat akan mengundang seluruh perwakilan suku dan etnis yang ada.

“Saya perkirakan di Surabaya ini ada sekitar 100 suku. Nah, kita akan mengundang mereka untuk bersama-sama menguatkan nilai-nilai kebersamaan dalam pembauran keberagaman,” tekad, Hoslih Abdullah Ketua FPK yang biasa dipanggil Cak Dollah yang Juga Guru dan Panutan di Pemuda Pusura dan PUSURA.

Forum Pembauran Kebangsaan adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan Permendagri No. 34 Tahun 2006 tentang Pedoman penyelenggaraan Forum Pembauran Kebangsaan di daerah.

Pada Desember 2022, saat diselenggarakan musyawarah pembentukan pengurus FPK di Kota Surabaya, disepakati, nama Hoslih Abdullah sebagai ketua.

“Ada 28 suku dan 2 etnis. Kegiatannya selama ini, menjaring aspirasi, khususnya dari para kepala suku, etnis dan ras yang ada di Kota Surabaya,” ujar Hoslih, Minggu (2/7/2023) di Sekretariat PUSURA Surabaya, Jl. Yos Sudarso.

Cak Dullah, menyampaikan bahwa FPK juga telah menyelenggarakan forum dialog, baik internal maupun eksternal. Secara bergantian, pengurus FPK juga menjadi nara sumber di Sekolah Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Pemkot Surabaya.

“Kami mengisi materi wawasan kebangsaan. Alhamdulillah beberapa pengurus FPK Surabaya ini memang banyak akademisi yang kompeten di bidangnya masing-masing,” tuturnya.

Pria yang juga Ketua Umum KONI Surabaya ini menyebutkan, bahwa keberadaan FPK ini berdiri sendiri-sendiri. Artinya yang di tingkat Kabupaten Surat Keputusan (SK) nya dari Bupati, yang di Pemkot, mendapat SK dari Walikota.

“Demikian pula yang di tingkat Provinsi, SKnya dari Gubernur,” terang pria yang juga Ketua Pemuda PUSURA ini.

Masih menurut Cak Dullah, Surabaya paling terlambat. Sebab, di beberapa kabupaten/kota dan provinsi lain, FPK sudah ada sejak Permendagri itu turun.

“Untuk FPK Kota Surabaya, Surat Keputusan Walikota diterima sejak 11 Januari 2023. Kami berkantor di Rumah Bhinneka yang terletak di Ngagel Jaya VI No. 34,” sebutnya.

Cak Dullah menambahkan, bahwa di rumah Bhinneka menjadi sekretariat bersama dengan Jejaring Panca Mandala (JPM) dan BEM se-Surabaya.

“Komunikasi rutin kita lakukan dengan seluruh suku dan etnis itu setiap Hari Kamis awal bulan dan setiap Kamis di akhir bulan. Total ada 29 pengurus,” paparnya.

Cak Dollah melanjutkan, untuk eksistensi, pihaknya sudah melakukan audiensi dengan Ketua Dewan Pembina FPK Surabaya, yakni Ikhsan (Sekda. Kota Surabaya).

“Alhamdulilah, saya selaku perwakilan dari suku Madura terpilih sebagai Ketua. Namun, yang harus diingat, keberadaan saya tidak mewakili seluruh suku Madura. Hanya kebetulan saya memang berasal dari Madura,” lanjutnya. (kij)

No More Posts Available.

No more pages to load.