Jelang Nataru, Gubernur Khofifah Minta Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

oleh -1093 Dilihat
oleh
Rakor tingkat Provinsi bersama forkopimda dan bupati/walikota se-Jatim yang dipimpin Gubernur Khofifah.

SURABAYA, PETISI.CO – Mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) tingkat Provinsi bersama forkopimda dan bupati/walikota se-Jatim.

Rakor dipimpin oleh Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Grand City Surabaya, Senin (15/11/2021). Hadir dalam rakor ini, Kapolda Jatim, Pangdam V brawijaya, Kajati Jatim, Ketua Tim Pakar sekaligus Juru Bicara Satgas Nasional, serta Plh Sekdaprov Jatim. Serta para Bupati/Walikota, Kapolres dan Dandim serta Kajari se Jatim.

Meski kasus Covid-19 saat ini melandai dan terus menurun, Khofifah terus mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin menjalankan prokes. Masyarakat diminta untuk tidak lengah, karena saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

Pemerintah Daerah (Pemda) bersama Forkopimda diminta untuk melakukan upaya akseleratif vaksinasi. Bisa dengan pendekatan kultural serta kearifan lokal lainnya.

“Saya rasa seluruh Kepala Daerah ditingkat Kab/Ko pasti paham dan memiliki caranya tersendiri dalam melakukan upaya akseleratif yang inovatif tersebut,” kata Khofifah dalam Rakor.

Selain itu, Khofifah meminta mewaspadai para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan masuk ke Jatim melalui pintu pintu non penerbangan internasional. Seperti disinyalir di Malaysia dan Singapura ditemukan varian baru Covid-19 yakni AY.4.2 yang sudah terdeteksi disana.

Khofifah minta Kapolda dan Pangdam membantu koordinasi dengan Pemda tempat transito perihal wilayah perlintasan antar provinsi. “Kedatangan para PMI disinyalir dapat melalui pelayaran dilanjutkan penerbangan domestik, terlebih ketika penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Juanda masih ditutup,” tuturnya.

Selain bentuk kewaspadaan di area pintu masuk, Khofifah juga menyatakan bahwa kab/kota harus segera menyiapkan operasi yustisi secara random. Utamanya sebagai kesiap siagaan menjelang Nataru. “Kondisi antisipatif ini menjadi format untuk bersiap mengantisipasi Natal dan Tahun baru,” ucapnya.

Meski gelombang kepulangan PMI yang masif ini belum terjadi, tindakan preventif dan pengawasan sudah harus digencarkan. Terutama dari jalur Malaysia ke Indonesia yang bisa melalui banyak pintu.

“Koordinasi dengan kab/kota yang menjadi perlintasan harus kita koordinasikan bersama dan komunikasikan. Sangat mungkin mereka masuk melalui kapal dan lanjut dengan domestic flight, dan sebagainya,” ujarnya.

Mantan Menteri Sosial ini pun mengajak kab/kota yang ada di Jatim untuk menjaga dan meningkatkan vaksinasi, serta secara akseleratif menggenjot vaksinasi untuk lansia.

“Harus ada akselerasi, perlu ada percepatan yang didorong. Baik itu vaksinatornya ditambah, tenaga adminnya, layanannya ditingkatkan, kita harus bersinergi bersama untuk mengatasi semua kendala,” tandasnya.

Di kesempatan ini, Khofifah juga menyampaikan kabar-kabar baik seputar update Covid-19 di Jatim. Diantaranya, perekonomian Jatim yang tumbuh quartal to quartal sebesar 2,26% berdasarkan data BPS per 5 November 2021. Pertumbuhan q to q sebesar 2,26 % ini, berada di atas rata- rata nasional yaitu 1,55 %

Tak hanya itu, data dari BPS juga menunjukkan bahwa pengangguran di Jatim juga mengalami penurunan sebanyak 0,1 %. Dimana penurunan terbesar di sektor pertanian, perkebunan dan perikanan yaitu sebesar 1,33%.

“Apa yang kita hawatirkan adalah ekonomi terkontraksi. Alhamdulillah, berkat sinergi berbagai pihak ekonomi di Provinsi Jawa Timur tetap tumbuh positif sebesar 2,26% sementara nasional 1,55 %. Bahkan tingkat pengangguran di jatim mengalami penurunan 0,1 %,” sebutnya.

Khofifah berharap, rakor kali ini dapat menyamakan gerak seluruh elemen strategis di Jatin agar dapat mengambil langkah antisipasi khususnya dalam menghadapi Nataru sehingga tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan.

“Nataru harus diantisipasi, maka perlindungan dan keselamatan masyarakat harus dimaksimalkan. Semua Pemda dan jajarannya telah bekerja keras dalam memulihkan berbagai sektor di Jatim. Dengan ini semua ikhtiar yang kita lakukan InsyaAllah komprehensif,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur Khofifah mengimbau kepada Pemda/Pemkot untuk mengantisipasi bersama titik-titik wisata yang berpotensi banjir pengunjung di masa liburan Nataru.

“Ada liburan Nataru yang harus diantisipasi bersama, titik-titik wisata, seperti di Batu, Banyuwangi, dan titik lainnya seperti Lamongan mohon semua mengantisipasi dari berbagai lini,” tegas Khofifah.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Suharyanto menambahkan, capaian positif serta pujian dari berbagai pihak tidak boleh membuat Jatim berpuas diri. Karena masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki. Misalnya pada vaksinasi lansia.

“Kita tidak boleh puas, kita harus menyelesaikan yang belum bagus. Utamanya vaksinasi lansia yang juga menjadi indikator dari penentuan level PPKM,” tuturnya.

Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito menyampaikan secara prinsip menangani penyakit ini adalah semakin cepat belajar dan menangani maka semakin cepat kita bisa merespon.

“Tidak perlu menunjukkan kehebatan. Tapi bagaimana kita bisa merespon cepat dan menangani dengan tepat,” tuturnya.

Wiku menegaskan, pembatasan mobilitas menjadi kunci utama menekan laju penyebaram Covid 19. Hal ini juga berpengaruh, utamanya implementasi kebijakan dari pemerintah terhadap kedatangan asing dan domestik.

Selain itu, pelaksanaan PPKM Mikro yang bisa mempersempit ruang gerak virus sulit bergerak sehingga prokes berjalan lancar. “Jangan hanya percaya vaksin, tapi prokes dan pengendalian wilayah melalui satgas terkait serta kebijakan juga harus dilaksanakan dengan baik,” tegasnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.