Juni 2021, Klaster Keluarga dan Institusi Mendominasi Pasien RSLI

oleh -46 Dilihat
oleh
Warga yang telah sembuh dari paparan Covid-19 di RSLI. (ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Mendekati akhir Juni, Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya terus berupaya maksimal dalam menangani para pasien covid-19. Penanggungjawab Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI), Laksamana Pertama TNI dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, Sp.B., Sp. BTKV. menyatakan, hari ini pasien yang dirawat sejumlah 358 orang.

Mereka terdiri dari Pekerja Migran Indonesia/PMI 62 orang, Kluster Madura 21 orang dan pasien Mandiri 277 orang. Akan tetapi, masih ada sejumlah pasien inden (antri masuk) sebanyak 213 orang. Saat ini, Kapasitas RSLI 410 bed, dan sesuai instruksi Gubernur Jawa Timur, akan dilakukan penambahan hingga kapasitas 500 bed.

“Hari ini 50 bed yang dipinjamkan ke Bangkalan sudah dikembalikan dan akan dimasukkan ke lantai 2 gedung museum kesehatan untuk penambahan kapasitas RSLI. Sisanya menggenapi 500 akan diupayakan segera,” ungkap Nalendra sesuai dengan keterangan tertulisnya, Senin (28/6/2021).

Nalendra mengungkapkan, selama bulan Juni 2021 RSLI telah menerima 854 pasien, yang terdiri dari PMI, limpahan Klaster Bangkalan dan pasien umum dari Surabaya dan sekitarnya (351 pasien). Awal Juni ini komposisi pasien lebih didominasi dari PMI dan klaster Bangkalan.

“Tapi dalam sepuluh hari terakhir jumlah pasien dari Surabaya meningkat tajam hingga 63,4 persen (201 pasien Surabaya dibandingkan total 317 pasien masuk sepuluh hari terakhir),” ujarnya.

Menurutnya, peningkatan jumlah penderita covid-19 ini menjadi indikator makin marak dan meluasnya kembali serangan covid-19 yang sangat dimungkinakan dengan ciri-ciri varian baru yang lebih mudan dan cepat menular.

“Dari data Relawan Pendamping Keluarga Pasien Covid-19 RSLI, nampaknya klaster keluarga dan institusi kembali mendominasi pasien RSLI. Hal ini bisa jadi akibat lanjutan dari liburan panjang pascalebaran serta kendurnya masyarakatmenjalankan prokes,” kata Nalendra.

Ia menjabarkan, selama bulan Juni setidaknya terdapat 65 klaster keluarga (46 keluarga terdiri dari 2 orang, 9 keluarga terdiri dari 3 orang, 8 keluarga terdiri dari 4 orang, dan 2 keluarga terdiri dari 5 orang) dan 14 klaster institusi/perusahaan/perumahan dengan jumlah yang terpapar bervariasi antara 2,3,7,9,16 hingga 20 orang.

Dirinya juga mengaku khawatir akan kondisi tenaga kesehatan menyusul adanya lonjakan kasus Covid-19 yang mengakibatkan RSLI kebanjiran pasien. RSLI sudah mencapai titik puncak kemampuan merawat. Dengan kapasitas 410 bed, tingkat hunian sekarang telah mencapai kisaran 350an pasien dan jumlah inden (antri masuk) yang semakin banyak hingga sampai tembus diatas 200an antrian.

“Yang jadi perhatian kami adalah kelelahan kawan-kawan nakes. Kita harus pahami bersama bahwa begitu nakes kelelahan imunnya turun dan akan mudah terinfeksi,” paparnya.

Untuk itu Nalendra menghimbau semua pihak untuk lebih taatdan ketat dalam menjalankan protokol kesehatan, terutama 5M ditambah 1 M lagi yaitu menghindari makan bersama.

Begitupun bagi yang terpapar covid-19 atau yang merasa mulai ada gejala covid-19 utamanya gejala ringan, Nalendra menyarankan supaya isolasi mandiri di rumah. Pasalnya, hal tersebut merupakan pilihan yang tepat dan rasional pada kondisi saat ini.

“Silahkan melaporkan kondisi ke Puskesmas terdekat, nanti akan dibantu untuk menjalani isolasi mandiri, selain bisa pula mendapatkan informasi tentang panduan isolasi mandiri di situs covid-19 pemerintah. Rumah sakit sudah banyak yang penuh, intensitas serta paparan covidnya semakin banyak dan sangat berpotensi menular,” tutur Nalendra.

Kendati demikian, tingkat hunian yang hampir penuh di semua faskes serta keberadaan nakes yang mulai kewalahan dan lelah karena tiap hari dihadapkan pada sejumlah penderita covid yang harus dilayani, menandakan faskes mulai mengalami kejenuhan.

“Jaga selalu kesehatan masing-masing, bantu kami mengurangi beban rumah sakit beserta nakes dan relawannya, sehingga tetap dapat memberikan layanan bagi yang lebih membutuhkan” pungkas Nalendra. (dwd)

No More Posts Available.

No more pages to load.