Kader GPK Jatim Diminta Tak Dampingi Calon Kepala Daerah

oleh -84 Dilihat
oleh
Norman Zain sambutan di acara pembukaan Muswil GPK Jatim 2020.

SURABAYA, PETISI.CO – Seluruh kader Gerakan Pemuda Kabah (GPK) Jawa Timur (Jatim) diminta untuk fokus merapikan organisasi. Tak perlu tergesa-gesa mendukung calon kepala daerah dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2020.

“Rapikan dulu organisasi. Jangan sebentar-sebentar mendampingi calon kepala daerah,” kata Ketua umum GPK Pusat, Andi Surya Wijaya Ghalib pada acara pembukaan Musyawarah Wilayah (Muswil) GBK Jawa Timur (Jatim) 2020 di Surabaya, Sabtu (12/9/2020).

Menurutnya, bukan berarti pilkada itu tidak penting. Pilkada tetap penting. Tapi, semua itu ada fasenya. Sudah ada yang mengurus, yakni partai.

“Jadi, perlu saya tekankan kepada teman-teman yang ada di PC agar jangan terlalu jauh berpikir dulu. Belajar coba berpikir secara sistematis dan hirarkis,” ujarnya.

Andi Surya (tengah) saat diwawancarai wartawan

Dia mengibaratkan, sekarang ini, kita (GPK) masih belajar pakai celana, jalan, baju dan sebagainya. Pasca Muswil, ada beberapa agenda penting yang harus dilaksanakan. Yakni, mengadakan Musyawarah Cabang (Muscab). Setelah itu nanti ada musyawarah anak cabang.

“Nah, kita sebagai anak harus belajar merapikan organisasi sampai ke tingkatan terbawah. Seperti yang disampaikan ketua umum GPK Jatim, Jatim harus menjadi pilot project kelengkapan organisasi GPK dari struktur PW sampai desa,” paparnya.

Ketua Pengurus Wilayah (PW) GPK Jatim, Norman Zain Nahdi bersyukur GPK dibawah kepemimpinannya sudah terbentuk 38 Pengurus Cabang (PC) se Jatim. Padahal, usianya sudah tidak muda lagi.

“Usia saya susah 52 tahun. Sudah bukan milenial lagi. Tapi, alhamdulillah hari ini sudah terbentuk 38 PC GPK. Demi terbentuk seluruh PC, saya rela berdiri,” ujarnya.

Dia mengungkapkan penurunan suara PPP pada Pemilu 2019, salah satunya karena kurang berperannya GPK di seluruh desa. Tidak ada perintah. Tidak pernah GPK yang menjadi ormas pemuda underbouw PPP se Jatim dikumpulkan untuk memenangkan pemilu 2019.

Namun, hal itu tidak menyurutkan GPK berjuang. “Jadi, penurunan itu karena kurangnya membuka ruang kepada kaum muda partai. Sudah hampir sepuluh tahun lebih GPK tidak disapa. Di setiap acara DPP PPP, tidak pernah bicara GPK,” ungkapnya.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.