Kades Bendoarum: Pergantian Ulu-ulu Berdasarkan Keinginan Petani

oleh -144 Dilihat
oleh
Kades Bendoarum, H. Kusnadi saat memberikan klarifikasi soal pergantian dan ulu-ulu air
Klarifikasi Soal Pengangkatan dan Pemberhentian

BONDOWOSO, PETISI.CO – Desa Bendoarum, Kecamatan Wonosari, Kecamatan Wonosari, Bondowoso, sempat geger akibat pengangkatan ulu-ulu air baru yang diduga ditunjuk dengan cara sepihak oleh Kepala Desa (Kades) terpilih tanpa adanya surat pemberhentian pada ulu-ulu lama.

Kusnadi Kades terpilih di Desa Bendoarum, memberikan klarifikasi hal tersebut.

Menurutnya, dengan pengangkatan ulu-ulu air yang baru tidak menyalahi prosedur. Mengapa begitu, dikarenakan ulu-ulu yang lama memang sudah berakhir masa jabatannya.

“Kebetulan dia memang sudah berakhir masa jabatannya,” jelasnya, Kamis (20/1/2022).

Pengangkatan dan pemberhentian ulu-ulu tersebut yang dilakukannya memang atas keinginan dari petani sendiri. Sekitar 80 orang yang hadir di balai Desa untuk mengusulkan pergantian ulu-ulu.

“Hanya 20 orang yang tidak setuju dan keberatan,” cetus Kades yang telah memimpin tiga periode itu.

Tak hanya itu, ia menegaskan, bahwa saat ini masyarakat dan petani Desa Bendoarum rata-rata sudah merasa puas dengan kinerja dari ulu-ulu yang baru diangkat itu karena dinilai bagus dalam menjalankan pembagian air ke sawah-sawah.

“Terus terang pasokan air ke sawah-sawah tidak tersendat sudah lancar semua. Jadi, keluhan dari para petani,  bahkan orang tuanya Fauzi sudah menyerahkan ke saudara Yul selaku ulu-ulu air di Desa Bendoarum,” tandasnya.

Di tempat terpisah, sejumlah narasumber menyebutkan, salah satu faktor tidak  diperpanjangnya masa jabatan ulu-ulu yang lama karena masalah politik. Konon katanya, ulu-ulu yang lama tidak memilih Kades terpilih saat Pilkades.

Berita sebelumnya, masyarakat Desa Bendoarum meminta kepada pihak-pihak Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika), menengahi problem pengangkatan ulu-ulu air yang diduga ditunjuk dengan cara sepihak oleh Pj Kades.

Koordinator petani di Desa Bendoarum, Fauzi Pribadi, menyebutkan, kinerja ulu-ulu yang lama untuk pembagian air dalam tiga tahun sejak tahun 2018, petani sudah tidak ada kendala.

Namun, sekarang tanpa musyawarah serta tidak ada surat pemberhentian terhadap ulu-ulu yang lama, Kades terpilih tahu-tahunya sepakat dengan kebijakan yang diambil oleh Pj Kades, menunjuk ulu-ulu yang baru.

“Atas kebijakan itu, kami khawatir jika problema kekeringan akan berdampak pada petani,” pungkas Fauzi sapaan akrabnya. (tif)