Kapolri Bersama Forkopimda Jatim Deklarasi Pemilu Damai dan Resmikan Gedung Jajaran Polda Jatim

oleh -4330 Dilihat
oleh
Kapolri Bersama Forkopimda Jatim Deklarasi Pemilu Damai

SURABAYA, PETISI.CO – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, didampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jatim Irjen Pol Imam Sugiyanto beserta Jajaran Forkopimda menggelar Deklarasi Pemilu Damai di Mapolda Jatim, Kamis (28/12/2023).

Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan acara peresmian gedung atau fasilitas baru Jajaran Polda Jatim. Diantaranya, Flat Batalyon D Pelopor Satbrimobda Jatim di Kabupaten Pamekasan.

Kemudian gedung Flat Kompi 4 Batalyon B Pelopor Satbrimob Jatim di Kabupaten Banyuwangi. Gedung Pelayanan Satpas Polres Malang, Polres Sumenep.

Gedung Pelayanan Hiperbarik, Fasilitas Diklat dan Gedung Manajemen RSB H.S. Samsoeri Mertojoso, serta Gedung Digital Forensik Bidlabfor Polda Jawa Timur, juga Gedung Rawat Inap dan Gedung Manajemen RSB TK III Nganjuk, dimana terletak di beberapa daerah.

Turut hadir perwakilan organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, organisasi kemahasiswaan serta organisasi organisasi lainnya. Selain itu, dalam acara tersebut Kapolri  juga melakukan giat bakti sosial dengan memberikan sembako kepada 1100 warga kurang mampu.

Melalui kegiatan tersebut, Listyo Sigit berharap, proses pemilu 2024 berjalan kondusif hingga pelaksanaanya di hari H. Bisa berjalan lancar dan tidak ada kendala yang berarti. Pihaknya selalu mengingatkan, bahwa pemilu haruslah dijaga bersama sebagai bagian dari proses demokrasi.

“Kita harapkan pemilu ini bisa berjalan aman dan damai, maka demokrasi kita akan menjadi demokrasi yang baik, demokrasi yang mapan,” ucap Kapolri di markas Polda Jatim.

Kapolri juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat, agar tidak berlaku buruk melihat perbedaan pada proses pemilu. Pihaknya mengatakan, bahwa perbedaan adalah bagian dari sebuah sistem demokrasi.

“Perbedaan itu bagian dari demokrasi, bagian dari hak yang harus kita hormati, dan juga tentunya bagian dari keberagaman dari demokrasi yang harus kita jaga,” ujar Listyo.

Proses pemilu, tambah Kapolri, adalah persoalan biasa jika terjadi suatu perbedaan. Namun, yang menjadi kunci utama bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan ditengah perbedaan tersebut.

“Karena persatuan dan kesatuan itu menjadi modal utama bagi siapapun pemimpinnya nanti, untuk melanjutkan program-program pembagunan nasional demi kesejahteraan rakyat,” pungkaanya.(bah)

No More Posts Available.

No more pages to load.