Kasus PMK di Jatim Naik, Masyarakat Diminta Tidak Khawatir

oleh -149 Dilihat
oleh
Pj Gubernur Adhy diwawancarai wartawan usai serah terima vaksin PMK dan LSD di halaman kantor Disnak Jatim

SURABAYA, PETISI.CO – Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Jawa Timur (Jatim) mulai menunjukkan peningkatan pada awal 2023. Namun, masyarakat diminta tidak perlu khawatir, karena kasusnya masih bisa dikendalikan.

“Masyarakat tidak perlu khawatir. Kasusnya masih bisa dikendalikan. Tidak signifikan kenaikan kasusnya, tetapi tetap harus didata,” ujar Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono kepada wartawan usai serah terima vaksin PMK dan LSD di Dinas Peternakan (Disnak) Jatim, Kamis (7/3/2024).

Berdasar data Disnak Jatim, kasus PMK di Jatim sebanyak 200 sapi. Kasus terbanyak ditemukan di Pasuruan. Ada sebanyak 145 sapi terinfeksi, 31 di antaranya dilaporkan mati hingga 20 Februari 2024 lalu. “Ada 200-an sedikit kasus yang terjadi, tapi kita harus menjaga. Jangan sampai membesar,” ungkapnya.

Adhy mengajak masyarakat, khususnya peternak agar tidak khawatir dengan kondisi yang ada. Melalui Disnak Jatim akan berupaya keras menekan kasus yang ada beserta penyebarannya. Mulai dengan vaksinasi PMK, hingga pengawasan lalu lintas ternak.

“Tidak perlu masyarakat khawatir bahwa PMK akan menjadi besar kembali. Seiring dengan vaksinasi yang diberikan, tentu akan menghambat penularan itu,” ujarnya.

Menurutnya, semua daerah akan diberikan vaksin PMK. Namun, memang ada daerah yang diberikan pasokan vaksin lebih banyak, karena jumlah ternaknya memang banyak. “Seperti Lamongan dan Probolinggo itu sentra-sentra sapi potong ya,” tuturnya.

Kepala Disnak Jatim, Indyah Aryani menyebut, penyebab meningkatnya angka penularan virus PMK di Jatim dimana pedagang mulai membeli sapi dari Jawa Tengah. Dimana saat tiba di kandang, sapi tersebut belum divaksinasi.

“Ini karena peternak mulai belanja untuk persiapan Hari Raya Idul Adha, sehingga pembelian ini belum diketahui apa sapi tersebut sudah divaksin atau belum,” jelasnya.

Dijelaskan, sebaran PMK ini diperparah dengan kondisi cuaca musim penghujan saat ini. Virus yang ada lebih cepat menyebar. Maka dari itu, pihaknya mulai mendistribusikan lagi vaksinasi PMK. “Jadi, vaksin ini agar sapi-sapi ini lebih siap dan tidak mudah terserang virus,” katanya.

Pihaknya meminta peternak untuk tidak resah dengan adanya virus PMK. “Tidak perlu resah, dengan virus ini karena memang saat ini vaksin sudah disebar. Saya minta pemerintah daerah, KUD, dan Veteriner untuk memperhatikan lalu lintas ternak di Jawa Timur agar penyebaran virus PMK ini menyebar di Jatim,” paparnya. (bm)