TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Kecamatan Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung mengadakan kegiatan pertemuan rutin Tim Penggerak (TP) PKK se Kecamatan Pucanglaban dalam rangka pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dalam pembangunan desa pada fasilitasi kegiatan kesejahteraan dan kemasyarakatan.
Kegiatan pertemuan rutin tim penggerak PKK tersebut diselenggarakan di Wisata Gunung Banon (WGB) Desa Demuk, Kecamatan Pucanglaban, Selasa (24/11/2020).
Hadir di acara, Perwakilan Kepala DPMPD yang diwakili Sekdis PMPD, Tri Wantoro sekaligus membuka acara. Turut hadir, Camat Pucanglaban, Ali Muchtar, Kapolsek Pucanglaban Iptu. Ipung Haryanto, Kades Demuk Suwari S.Pd M.M beserta Kades/perwakilan se Kecamatan Pucanglaban dan peserta tim penggerak PKK.
Kades Demuk, Suwari, menyampaikan ucapan terima kasih, dikarenakan Desa Demuk ditunjuk berketempatan untuk melaksanakan acara tersebut.
Sementara itu, Camat Pucanglaban, Ali Muchtar mengatakan bahwa Selasa (24/11/2020) ada 3 kegiatan yaitu, pembagian masker gratis, kegiatan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga dalam bidang kesejahteraan masyarakat dan Pembinaan Persiapan evaluasi Rancangan APBDes tahun 2021.
Dengan adanya kegiatan pertemuan tim penggerak PKK, Ali Muchtar berharap bahwa yang sudah dibahas oleh ibu-ibu tim penggerak PKK untuk mendukung desa yang salah satunya untuk penanganan stunting bisa dimasukkan dalam APBDes tahun 2021.
Menurut Ali Muchtar, salah satu persyaratan turunnya dana desa harus ada kegiatan untuk mendukung penanganan stunting. Selain itu, Ali berharap ada kegiatan lainnya seperti lingkungan hidup dan lain-lain yang nantinya akan diarahkan kegiatan tersebut di Pemerintahan Desa.
“Untuk mendukung desa peran wanita ini nanti saat ini kita masukkan di APBDes. Apa yang dibicarakannya tadi nanti kita bawa ke APBDes. Nanti di APBDes ini bila sudah ditetapkan mana saja yang bisa dibawa masuk ke APBDes mana yang nanti akan dibawa ke musyawarah tingkat Kecamatan,” ujarnya usai kegiatan pertemuan tim Penggerak PKK.
Ali menambahkan, untuk stunting akan menjadi prioritas. “Ya, prioritas stunting. Jadi sudah ada dari masing-masing desa jumlah tingkat masyarakat yang perlu kita bantu yang masuk dalam kategori Stunting yang ditangani oleh bidan di masing-masing desa,” imbuhnya.
Ali Muchtar mengungkapkan, jumlah stunting di wilayah Kecamatan Pucanglaban terbilang paling rendah/sedikit. “Stunting kita paling sedikit, ada sekitar 38 stunting se Kecamatan Pucanglaban,” ungkapnya.
Terkait stunting, Camat Pucanglaban berpesan bahwa kita semua tidak boleh mengabaikan pemenuhan dalam gizi keluarga. Menurutnya, lebih baik dengan mengawali program kegiatan pemenuhan gizi keluarga.
“Jadi diawali program kegiatan misalkan penanganan pemenuhan gizi di keluarga. misalkan, ya kita adakan melalui APBDes misalkan ada pelatihan pembuatan soto untuk memenuhi gizi, untuk pemenuhan makanan tambahan untuk anak yang sesuai itu sudah kita anggarkan di APBDes,” tandasnya. (par)
