Ketua PPSDS Jatim Minta Masyarakat Waspada Penyakit LSD

oleh -81 Dilihat
oleh
Ilustrasi hewan kurban

SURABAYA, PETISI.CO – Menjelang Idul adha 1444 H/2023 M, permintaan sapi qurban atau sapi siap potong di Jawa Timur terus mengalami peningkatan permintaan, terutama sapi dari pulau Madura. Dengan banyaknya permintaan sapi qurban berdampak terhadap harga sapi mengalami kenaikan yang signifikan antara 2 sampai 3 juta per ekor.

Menurut Muthowif, Ketua PPSDS Jatim, terjadinya kenaikan harga sapi qurban terjadi sejak satu minggu belakangan ini, hal tersebut dikarenakan permintaan sapi qurban terus meningkat.

“Dikarenakan permintaan dari luar Jawa Timur terus meningkat, seperti dari Jawa Barat, Jawa Tengah, DKI Jakarta dan Kalimantan,” katanya, Kamis (08/06/2023),

Adanya kenaikan harga sapi qurban tersebut, belum tentu dapat dirasakan oleh para peternak, karena terjadinya kenaikan harga hanya di pasar sapi tradisional, baik yang ada di Bangkalan, Madura, mampu di Probolinggo. Sedangkan para peternak menjual sapi ke para belantik yang membawa ke pasar sapi atau hewan tradisional.

“Kalau stok sapi qurban di Jawa Timur cukup sesuai dengan yang diprediksi pihak terkait (dinas peternakan, dan/atau Kementan) untuk memenuhi kebutuhan nasional. Maka tidak seharusnya kenaikan harga sapi qurban terjadi,” ungkap Muthowif.

“Kalau terjadi kenaikan harga sapi qurban seperti sekarang, kami menilai ada indikasi perencanaan program yang salah, sehingga perlu ada evaluasi dari progam yang dirancang oleh pihak berwenang. Apalagi mengalami kenaikan yang signifikan seperti sekarang ini,” imbuh Muthowif.

Menurut Muthowif, kalau pihak terkait (Disnak) berdalih, karena di Jawa Timur belum bebas PMK dan disinyalir ada penyakit LSD, jadi sapi-sapi yang dibawa keluar Jawa Timur harus benar-benar sehat yang dibuktikan dengan surat keterangan kesehatan hewan (SKKH) dari asal sapi.

“Sehingga pasokan sapi ke pasar hewan berkurang, program Disnak atau Disnak terkait harus ada evaluasi kinerjanya. Karena memberikan pelayanan prima menjadi tanggung jawab pihak terkait,” ujar Muthowif.

Muthowif berharap kepada masyarakat atau umat Islam yang mau berqurban tidak panik walaupun kondisinya belum bebas PMK, karena sapi qurban yang di Jawa Timur sudah di vaksin PMK baik hanya sekali maupun 2x vaksin. Sedangkan bagi sapi yang diindikasikan terkena penyakit LSD masyarakat bisa menghubungi dinas terkait untuk diberikan vaksin LSD.

“Dengan demikian ketika sapi siap potong di jual sebagai sapi qurban, masyarakat harus dipastikan terlebih dahulu dengan SKKH dari asal sapi. Kalau tidak ada surat SKKH dari daerah sapi qurban, maka perlu dipertanyakan kesehatan sapinya,” pungkas Muthowif, Ketua PPSDS Jatim. (riz)

No More Posts Available.

No more pages to load.