Khofifah Ajak Muslimat NU Bangun Kekuatan Dakwah Bilmal dan Billisan

oleh -176 Dilihat
oleh
Ketum Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa sambutan di pelantikan PW Muslimat NU Jatim di Grahadi.

SURABAYA, PETISI.CO – Ketua Umum (Ketum) Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa, mengajak Muslimat untuk membangun ekonomi sebagai penguatan dari dakwah bilmal dan dakwah billisan. Upaya yang bisa dilakukan dengan membangun holding agar mampu bersaing dengan kekuatan ekonomi lainnya.

Hal itu disampaikan Khofifah pada acara Harlah 76 Muslimat NU dan Pelantikan Pengurus PW Muslimat NU Jatim Masa Khidmat 2021-2026 di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (21/3/2022) malam.

Menurutnya, untuk membangun kekuatan dakwah bilmal, maka harus menggunakan dua kekuatan dunia yaitu penguasaan ekonomi dan teknologi. Bagaimana kemudian format di dalam menguatkan dakwah bil maal, bolak-balik bongkar pasang, bolak-balik bongkar pasang.

“Jadi kalau kita bisa membangun penguatan dakwah bil maal maka kekuatan dunia ini, satu dia menguasai ekonomi, dua teknologi,” tegasnya.

Dengan kondisi SDM masyarakat yang masih kurang dalam penguasaan teknologi dan dalam ekonomi, maka PR yang harus dikerjakan adalah menjadikan plan of action bersama.

“Plan of action tersebut adalah bagaimana menguatkan dakwah bil Mal, bagaimana juga menguatkan jihat bil mal bisa menjadi kekuatan luar biasa,” tandasnya.

Kekuatan yang luar biasa itu, lanjutnya, akan cocok dengan program pemerintah dimana secara nasional pada tahun 2022 ini akan ada belanja negara sebesar Rp 400 triliun untuk produk dalam negeri dikhusus kan untuk koperasi dan UMKM. Dari Rp 400 triliun itu diplot untuk Jatim Rp 26,8 Triliun.

Untuk itu, dia mendorong supaya produk UMKM yang belum punya NIB supaya segera mengurus NIB. Demikian juga yang belum punya PIRT, agar segera mengurus PIRT-nya.

“Jadi pada dasarnya UMKM akan mendapatkan tempat yang luar biasa prioritas di dalam pengadaan barang dan jasa, barang dan jasa, jadi bukan hanya barang termasuk di dalamnya jasa,” tegasnya.

Tentang penguasaan IT, Khofifah menyebut harus ada sinergitas antara Muslimat,Fatayat NU, IPNU, OPPNU, Anshor, dimana semua harus menyatu. Sebab, jika hanya mengandakan Muslimat jelas tidak mungkin.

“Karena ibu-ibu bagaimanapun kalau misalnya harus ber Twitter harus ber-Facebook ria, wiritnya yang kurang. Saya yakin itu akan dihitung betul,” katanya.

Sehingga, tambah mantan menteri sosial ini, yang muda-muda karena lebih Advance maka harus mampu membangun sinergitas diantara jejaring-jejaring yang dimungkinkan bisa dilakukan percepatan.

“Apa yang ingin saya sampaikan, holding. Hari ini jangan berpikir kita sendiri bisa cepat besar, tapi kalau holding (kecil-kecil jadi satu kemudian menjadi payung) kemudian dibangun koneksitas dengan industri besar yang memungkinkan bisa memberikan payung dari proses kegiatan ekonomi yang kita lakukan,” jelasnya.

Ketua PW Muslimat NU Jatim Hj Masruroh Wahid menambahkan salah satu upaya yang akan dilakukan Muslimat adalah meningkatkan kesejahteraan dengan pengembangan ekonomi. Muslimat juga memberikan bantuan pada masyarakat korban erupsi gunung Semeru.

“Bantuan ini dikumpulkan dari Muslimat se Jatim yang terkumpul sekitar Rp 4 miliar. Kemudian nanti akan didedikasikan untuk pendidikan di daerah yang terdampak erupsi Gunung Semeru,” ungkapnya.(bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.