Khofifah: Kemiskinan Ekstrem di Jatim Tersisa 0,82 %

oleh -198 Dilihat
oleh
Khofifah berbincang dengan warga saat kunjungan kerja beberapa waktu lalu

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jatim Periode 2018-2024, Khofifah Indar Parawansa menyambut gembira hasil perhitungan estimasi angka kemiskinan ekstrem tingkat kabupaten/kota di Jatim yang dikeluarkan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Dalam surat Kemenko PMK tertanggal 26 Februari 2024 tersebut, disebutkan bahwa terdapat 9 kabupaten/kota di Jatim dengan persentase kemiskinan ekstrem 0 % (nol persen) dan jumlah penduduk miskin ekstrem 0 (nol).

Sembilan kabupaten/kota tersebut masing-masing adalah Kota Batu, Kota Mojokerto, Kota Probolinggo, Kota Malang, Kota Blitar, Kabupaten Magetan, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Ponorogo.

“Alhamdulillah, kabar ini melengkapi kegembiraan saya dan mas Emil Dardak di akhir kepemimpinan kami sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Jatim. Artinya apa yang kami upayakan dengan berbagai program efektif menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Jatim,” kata Khofifah di kediamannya, Jumát (15/3/2024).

Khofifah menerangkan, dalam tiga tahun terakhir (2020-2023) angka kemiskinan Ekstrem di Jatin turun secara signifikan sebesar 3,58% atau 1.480.140 jiwa. Kemiskinan ekstrem di Jatim turun drastis dari 4,4% atau setara  1.812.210 jiwa pada 2020 menjadi 0,82% atau 331.980 jiwa pada Maret 2023 sehingga Jatim menerima penghargaan insentif  fiskal.

“Alhamdulillah, Jatim memperoleh insentif fiskal sebesar Rp 6,215 miliar. Insentif tersebut akan dimaksimalkan untuk berbagai program dengan sasaran masyarakat miskin. Mulai dari Padat karya tunai, pengadaan air bersih di desa rawan kekeringan, pasar murah untuk menekan inflasi, bantuan langsung tunai untuk penyandang disabilitas dan bantuan permakanan bagi PMKS di Panti Sosial,” jelasnya.

Khofifah menyebutkan berbagi terobosan yang dilakukan pemerintahannya dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem tersebut. Pemprov Jatim menginisiasi Penghapusan Kemiskinan Ekstrem melalui bantuan sosial bagi 22.186 keluarga miskin ekstrem di 15 Kabupaten/Kota, masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp.1.500.000 yang digunakan sebagai modal usaha.

Selain itu, Pemprov Jatim menginisiasi Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu). Sejak tahun 2019 sd 2023 telah dilakukan renovasi terhadap 33.745 unit rumah dengan total anggaran sebesar 402 Milyar bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan Lantamal V Surabaya serta Program Elektrifikasi atau penyambungan listrik bagi 16.780 Rumah Tangga Miskin (2019-2023).

Penurunan kemiskinan ekstrim di Jatim juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM. Beberapa program tersebut, diantaranya Prokesra dengan plafon maksimal Rp 50 juta per debitur, telah terealisasi pinjaman murah bagi 8.941 Usaha Mikro Kecil (UMK) dengan subsidi bunga.

“Sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 prosen per tahun dengan jangka kredit maksimal 36 bulan,” tandasnya

Selain itu, lanjut Khofifah, bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro juga digelontorkan selama tahun 2022 dan 2023 kepada kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan nilai antara Rp 600.000-2.200.000, yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi  Jatim.

Seiring dengan Penyaluran BLT Dana Desa 2023 per November 2023 telah disalurkan kepada 308.155 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) senilai Rp 935,075 Miliar (84,29%), dimana Dana Desa untuk BLT minimal 10 persen dan maksimal 25 persen untuk Keluarga kategori  Desil 1 data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Selain itu juga Penyaluran PKH triwulan 2 tahun 2023 mencapai 99,40 persen atau sebesar 1.512.592 keluarga penerima manfaat dari total target 1.521.705 keluarga penerima manfaat. Dengan nominal bantuan Rp 1,121 Triliun.

“Insya Allah, ke depan jika masyarakat Jatim kembali memberi amanat kepada kami, berbagai program tersebut akan terus berlanjut dan bertambah sehingga angka kemiskinan ekstrem di Jatim dapat kita capai nol persen,” tuturnya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.