KJRI Cape Town Jemput Bola, Kunjungi dan Beri Bantuan Para ABK

oleh -594 Dilihat
oleh
KJRI Cape Town dipimpin Tudiono, melakukan kunjungan ke para ABK saat kapal-kapal mereka bersandar

CAPE TOWN, PETISI.CO – Setiap tahun,  sekitar 2.000 anak buah kapal (ABK) bersandar di Waterfront Cape Town. Cape Town selama ini menjadi pusat persinggahan kapal terbesar di dunia bagi para ABK Indonesia yang bekerja di kapal-kapal asing. Pemerintah RI telah membentuk Rumah Singgah ABK (Indonesian Seafarer Corner) dalam upaya memberikan perlindungan yang optimal bagi mereka.

“Di penghujung Bulan Agustus 2023, terdapat 148 ABK Indonesia yang sedang bersandar di pelabuhan Waterfront, Cape Town. Posisi sandar kapal, suasana pelabuhan yang berlatar belakang table mountain sebagai icon wisata Afrika Selatan, menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang berkunjung ke  tempat ini. 148 ABK tersebut bekerja di 15 kapal yang berbeda, yaitu kapal berbendera Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, Spanyol dan Belize,” ujar Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Cape Town, Tudiono kepada petisi.co, Jumat (01/09/2023) .

Menurut Tudiono, kapal-kapal tersebut berlabuh (docking) di Pelabuhan Cape Town setelah berbulan-bulan berlayar di samudera Atlantik untuk menangkap ikan tuna, udang, lobster maupun cumi. “Saat berlabuh, kapal-kapal melakukan unloading hasil tangkapan, termasuk bersih-bersih kapal dan persiapan untuk berlayar kembali,” ujar Tudiono.

Tudiono didampingi Konsul Konsuler dan sejumlah staf KJRI mengunjungi para ABK di atas kapal mereka bekerja. Kunjungan ini sebelumnya telah dikoordinasikan KJRI dengan ABK dan pihak kapal. Titik kumpul berada di empat tempat, yaitu di kapal Oryong, Tronio Landing Whaft, Sejong dan Lance.

KJRI Cape Town rutin melakukan kunjungan ke para ABK saat kapal-kapal mereka bersandar. Hubungan yang terjalin baik dan erat menjadikan suasana kunjungan KJRI ke ABK seperti keluarga sendiri-hangat penuh kekeluargaan. Tali silaturahmi erat terjalin.

Foto bersama KJRI Cape Town dengan para ABK

Kehadiran KJRI juga dirasakan sangat membantu mengobati kerinduan mereka akan makanan-makanan Indonesia, karena mereka dapat menikmati menu khas Indonesia yang dibawa KJRI.

Selain paket bantuan logistik makanan, KJRI Cape Town juga memberikan paket keselamatan berupa jaket windbreaker, sepatu kerja serta vitamin maupun peralatan kebutuhan keseharian ABK seperti sikat gigi, odol dan sabun mandi.

Khamdan Rohmat, salah seorang ABK asal Kendal mengungkapkan perasaan hatinya, “Saya sangat senang setiap KJRI Cape Town datang ke kapal. Kami bisa ngumpul-ngumpul dan mendapatkan makanan, minuman maupun pakaian. Kami merasa seperti anak yang selalu diperhatikan oleh orang tuanya. Kami bangga memiliki KJRI Cape Town yang senantiasa memperhatikan kami.”

Suwandi, ABK dari Tegal menambahkan, “Perhatian dan kunjungan rutin KJRI Cape Town ke kapal sangat membantu kami, karena manajemen kapal merasa termonitor dan hal itu memberikan dampak keamanan dan kenyamanan ke para ABK,” ujarnya sembari menyeruput wedang jahe hangat yang dihidangkan.

Di sela perbincangan dengan para ABK, Konjen Tudiono menyampaikan pesan, agar masing-masing ABK benar-benar menjaga keselamatan diri masing-masing, mengingat resiko yang dihadapi saat berlayar yang umumnya berbulan-bulan.

“Saling membantu dan terus menjalin komunikasi yang baik dengan KJRI, sehingga KJRI dapat memberikan bantuan dan perlindungan secara maksimal,” ujar Tudiono.

Para ABK ternyata telah menyiapkan surprise bagi KJRI. Mereka memasak ayam goreng, sambal kecap dan kue tart untuk KJRI yang kemudian disantap bersama.

Konjen RI  pada kesempatan tersebut juga mengundang para ABK untuk menghadiri acara sosialisasi Pengawasan Pemilu Luar Negeri di KJRI Cape Town pada Minggu (3/9/2023) dan Indonesian Day  pada 14 Oktober 2023. Para ABK nampak sangat antusias untuk hadir pada acara tersebut.

Kegiatan jemput bola KJRI Cape Town kepada para ABK yang berada di kapal sangat diapresiasi para ABK. Di akhir pertemuan dilakukan foto bersama serta pengisian kuesioner survey kepuasan para ABK. Selain itu, KJRI menyediakan waktu untuk penerimaan pengaduan jika terdapat masalah ABK yang perlu diselesaikan.(kip)

No More Posts Available.

No more pages to load.