SURABAYA, PETISI.CO – Komisi D DPRD Kota Surabaya yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengatasi kelangkaan masker di pasaran. Mengingat, keberadaan benda tersebut pada saat ini tengah menjadi salah satu hal yang paling diburu oleh masyarakat.
Sekretaris Komisi D DPRD Kota Surabaya, dr. Akmarawita Kadir mengatakan, ia sangat mengapresiasi langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan melakukan pembagian masker di kelurahan-kelurahan di Kota Surabaya, guna melakukan pencegahan terhadap penyebaran Virus Corona. Namun, ia juga mendorong Pemkot untuk tetap melakukan pemantauan terhadap proses pembagiannya, agar merata dan tepat sasaran.
“Misal, satu keluruhan dibagi 10 box, 1 box isinya 50 lembar, terus misal ada warga 300-400, padahal masker itu dipakai sehari sekali seharusnya,” kata Akmarawita ketika ditemui di ruang Komis D DPRD Kota Surabaya, Senin (23/3/2020).
Menurutnya, Pemkot Surabaya harus menjaga stabilitas dari keberadaan stock masker yang ada di toko atau apotek dengan menerapkan pembatasan pembelian kepada masyarakat, sehingga tidak terjadi kelangkahan seperti sekarang ini.
“Dibatasi, supaya tidak terjadi yang namanya punic buying. Jadi saya tidak melarang pembagian masker, tetapi lebih baik warga itu bisa lebih mudah mencarinya di pasaran,” ucapnya.
Akmarawita mengungkapkan, fungsi penggunaan masker sendiri yaitu untuk menghalangi penyebaran virus atau kuman, terutama bagi orang yang sedang dalam kondisi sakit.
“Nah, tapi masker juga berguna di kerumunan atau tempat yang ramai,” ungkapnya.
Selain itu, ia menegaskan, warga juga harus terus menerapkan langkah yang telah disosialisasikan terus menerus, yaitu dengan cara menjaga kebersihan diri dengan rutin melakukan cuci tangan, patuh terhadap peraturan social distancing, dan sekaligus meminimalisir kegiatan yang berpotensi menimbulkan keramaian
“Warga harus patuh pada langkah yang sudah disosialisasikan. Iya, jadi jangan sampai mendatangkan keramaian dulu saat ini supaya biaa memutus mata rantai dari virus ini,” pungkasnya. (nan)