Komitmen Turunkan Stunting, Muslimat NU Pecahkan Dua Rekor MURI

oleh -89 Dilihat
oleh
Gubernur Khofifah sambutan di hadapan sekitar 15 ribu ibu-ibu muslimat NU

SURABAYA, PETISI.CO – Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan apresiasinya atas komitmen Muslimat NU yang begitu tinggi terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak khususnya ibu hamil.

Komitmen itu, telah mengantarkan Muslimat NU berhasil mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). Kedua rekor tersebut diterima Gubernur Khofifah yang juga menjabat Ketua Umum PP Muslimat NU.

Gubernur Khofifah diwawancarai wartawan

Rekor MURI pertama dibuat PP Muslimat NU untuk minum tablet zat besi (FE) oleh ibu hamil terbanyak. Rekor MURI kedua, komitmen ibu hamil mengkonsumsi makanan dengan nutrisi tinggi terbanyak sejumlah 10.158 orang yang dilakukan secara hybrid.

Pemecahan rekor tersebut, masuk dalam rangkaian kegiatan Maulidur Rasul Muslimat NU Jatim dan Pelantikan PC Muslimat NU Surabaya di Jatim Expo International Convention Center, Surabaya, Minggu (23/10/2022).

Atas berbagai capaian rekor tersebut, Gubernur Khofifah bersyukur, karena rekor yang dicapai oleh Muslimat ini bukan hanya dalam taraf Indonesia saja, tapi juga internasional.

“Alhamdulillah hari ini telah dipecahkan rekor MURI oleh Muslimat NU terkait hal mendasar yaitu penurunan stunting. Selain mengkonsumsi zat besi juga komitmen menjaga kehamilan agar ibu yang hamil tidak kurang gizi dan bayi yang dikandungnya sehat dan tidak kurang gizi saat lahir,” ujarnya.

Menurutnya, pencapaian rekor ini menjadi bukti bahwa Muslimat NU memberikan perhatian tinggi terhadap kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak. Khususnya ibu hamil agar melahirkan generasi bangsa yang unggul dan soleh.

Salah satunya dengan pemberian zat besi bagi ibu hamil sebagai upaya mencegah gizi buruk dan stunting. “Ada hal yang ibu-ibu lakukan, yaitu memberikan zat besi bagi ibu hamil,” ucapnya.

Hal ini, menjadi bagian yang sangat penting karena di antara sumber daya manusia yang kita siapkan. “Kita hindarkan kemungkinan anak-anak kita lahir kurang gizi, sehingga dapat berujung pada stunting,” tandasnya.

Pihaknya mengajak seluruh jajaran Muslimat NU dari pusat hingga ranting untuk saling memberikan perhatian terhadap ibu hamil di lingkungan sekitarnya. Hal ini untuk memastikan kecukupan gizi para ibu hamil telah terpenuhi.

“Saya minta seluruh anggota Muslimat NU  sampai di jajaran ranting untuk rajin melihat keadaan sesama, supaya semua menerima gizi yang cukup,” pinta Ketua Tanfidziyah PBNU itu.

Selain itu, Khofifah menyebut pentingnya menjaga kesehatan spiritual bagi keluarga agar sehat lahir batin. Dengan demikian ikhtiar batin untuk putra-putri sholeh yang akan mendatangkan kebaikan bagi masa depan bangsa.

“Jadi bukan cuma tentang zat besi, mencegah gizi buruk dan stunting. Ini juga harus ditambah dari sisi kesehatan spiritual agar sehat lahir batin,” jelasnya.

Khofifah memberi contoh, bahwa Ibunda Gus Dur Nyai Sholichah Wahid Hasyim mengkhatamkan Al-Quran setiap 3 hari sekali selama masa kehamilan. Semasa hamil, Bu Nyai Solichah Wahid Hasyim, tiap 3 hari selalu mengkhatamkan Al-Quran.

“Ini menjadi catatan kita semua, kalau ingin putra-putri yang terlahir soleh solehah, mendatangkan manfaat, dan memberikan kebaikan bagi masyarakat, bangsa, negara, maka tiap 3 hari khatamkanlah Al-Quran seperti saat bu Nyai Sholichah Wahid Hasyim mengandung Gus Dur,” imbaunya. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.