Konsultasi Dengan Badan Geologi Bandung, Sabar AS: Geopark Bawa Banyak Keuntungan

oleh -170 Dilihat
oleh
Sekretaris Badan Geologi Nasional Bandung serahkan plakat kenang-kenangan kepada Wakil Bupati Pasaman

PASAMAN, PETISI.CO – Geopark membawa banyak dampak positif bagi daerah kita nantinya, bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya untuk kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan. Dari pengembangan geopark, sektor jasa wisata, industri UMKM, industri kreatif, perhotelan, pertanian, kuliner dan beberapa sektor terkait lainnya bisa tumbuh.

Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Kabupaten Pasaman, Sabar AS saat melakukan konsultasi dan penerimaan SK penetapan warisan Geologi oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sekaligus audiensi bersama Badan Geologi terkait rencana pengusulan kawasan Taman Bumi (Geopark) Ranah Minang menuju Unesco Global Geopark (UGGp), kegiatan ini di adakan di museum geologi Bandung beberapa waktu lalu.

Diskusi santai Wakil Bupati Pasaman bersama Sekretaris Badan Geologi dan sejumlah pejabat lainnya.

Dengan disambut Dr. Ediar Usman, Sekretaris Badan Geologi Badung, Wakil Bupati Pasaman juga ikut dalam penyusunan penyusunan draf Dossier usulan UNESCO yang meliput 11 Kabupaten/Kota di Sumatera barat dimana Kabupaten Pasaman menjadi salah satunya.

“Alhamdulillah Kabupaten kita Pasaman bisa masuk kedalam salah satu Geopark Nasional yang merupakan bahagian dari Geopark Ranah Minang menuju UNESCO Global Geopark,” ungkap Sabar AS saat dikonfirmasi media.

Sabar AS menjelaskan bahwa dengan masuknya Kabupaten Pasaman menjadi kawasan Geopark Ranah Minang nantinya akan ada banyak keuntungan yang bisa mengangkat perekonomian di Pasaman.

Tentunya akan sangat menguntungkan, pengembangan geopark memberikan kontribusi nyata, antara lain, untuk pengembangan wilayah, peningkatan ketahanan masyarakat dari bencana, mendidik masyarakat pada kehidupan yang baik dengan menghormati budaya yang beragam, pemberdayaan perempuan untuk memperoleh tambahan sumber pendapatan, memberikan peluang pekerjaan bagi masyarakat dengan adanya wisata geopark.

“Serta terjalinnya kerjasama antar daerah dan negara dalam mendayagunakan keragaman geologi, keragaman hayati dan budaya, serta jasa lingkungan (amenities) secara berkelanjutan,” tutur Sabar AS.

Lebih lanjut Sabar AS juga menjelaskan bahwa Badan Geologi Bandung juga sangat mendukung akan apa yang di canangkan pemerintahan Kabupaten Pasaman untuk menjadikan Pasaman sebagai daerah destinasi wisata.

Momen foto bersama Wakil Bupati Pasaman di depan Museum Geologi Bandung

“Dukungan yang diberikan Badan Geologi juga sangat tinggi terkait dengan upaya kita menjadikan Pasaman menjadi salah satu kawasan geopark ini dengan nama Equator Geopark, bahkan kita sudah bersepakat untuk mengadakan zoom meeting bersama Badan Geologi untuk membicarakan lebih lanjut bagaimana memperkuat dukungan untuk mewujudkan ini semua,” lanjutnya.

Bentuk dukungan yang diberikan Badan Geologi tidak hanya sampai di situ, bahkan juga dalam bentuk deklarasi yang akan di adakan pemerintah daerah nantinya.

“Badan Geologi Nasional juga akan hadir nantinya ke kabupaten kita dalam acara deklarasi Pasaman sebagai kawasan Geopark yang akan kita laksanakan dalam acara Equator city of Indonesia pada perayaan titik kulminasi bulan Maret/September 2022 dan mengadakan Event besar Festival Equator, untuk menjadikan kawasan Bonjol sebagai destinasi wisata. Dimana nantinya Bonjol akan menjadi tempat diadakannya Festival,” beber Sabar AS.

Atas upaya pemerintah daerah dan dukungan baik yang diberikan badan Geologi ini Sabar AS pun berharap dukungan dari segenap masyarakat Pasaman.

“Segala upaya kita ini sebagai pemerintah daerah tentunya sangat membutuhkan dukungan dari segenap masyarakat Pasaman, karena sejatinya apa yang kita upayakan adalah untuk kepentingan masyarakat dan kita optimis Geopark bisa menjadi solusi alternatif pemanfaatan kekayaan alam dan budaya untuk kebangkitan ekonomi dan pemberdayaan sosial yang tetap mengedepankan faktor pelestarian dan perlindungan lingkungan, serta Dari pengembangan geopark, sektor jasa wisata, industri UMKM, industri kreatif, perhotelan, pertanian, kuliner dan beberapa sektor terkait lainnya bisa tumbuh,” tutupnya.

Sebelumnya sudah ada empat taman bumi (Geopark) Indonesia, yang telah mendapatkan predikat taman bumi global UNESCO, yakni Batur dan Gunung Sewu yang mendapat predikat taman bumi global UNESCO (UNESCO Global Geopark) pada 2016, dan pada April 2018, ada dua taman bumi Indonesia yang kembali mendapat predikat yang sama dari UNESCO, yaitu Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh di Pelabuhan Ratu, Jawa Barat. (if)

No More Posts Available.

No more pages to load.