Lailatul Qadar

oleh -142 Dilihat
oleh

Salahsatu momen yang menjadikan Ramadan sebagai bulan suci dan istimewa adalah adanya Lailatul Qadar.

Lailatul Qadar  pada dasarnya adalah pengalaman spiritual yang sifatnya sangat pribadi. Masing- masing orang bisa mengalaminya pada saat yang berbeda-beda. Pengalaman spiritual yang dirasakan satu sama lain juga berbeda-beda.

Lailatul Qadar adalah sebuah proses spiritual, dan oleh karenanya tidak akan cukup digambarkan dengan kata-kata. Dan setiap proses spiritual yang dialami manusia akan sangat berpengaruh terhadap akhlak dan kepribadiannya. Maka, jika ibadah di malam-malam Ramadhan tidak mampu merubah perilaku kita, berarti Lailatul Qadar  tidak pernah benar-benar mendatangi kita. Wallahu A’lam

“Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan malaikatNya (memohonkan ampunan untukmu),  supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.”

(QS. Al-Ahzab: 43)

Lailatul qadar adalah malam di mana hati seorang hamba hadir dan menyaksikan pancaran Tuhannya. Di dalamnya ia merasakan kenikmatan dari cahaya pencapaian dan kedekatan kepada Tuhannya

Maka barang siapa yang telah sampai dan menemukan malam ini, jiwanya akan fana (melebur) secara keseluruhan, sebagai tanda terbukanya penghalang antara dia dan Tuhannya.

Kalangan ulama tafsir mengatakan bahwa Al Qur’an turun berangsur angsur kepada Nabi Muhammad Shalallahu Alayhi Wasallam melalui perantaraan jibril, dan ketika wahyu Alquran masih menjadi Kalam an-Nafs atau  Kalam adz-Dzati, belum disebut Alquran. Nanti disebut Alquran ketika sudah ditransformasikan menjadi Kalam al-Lafdz.

Ada isyarat dalam Alquran yang menekankan Jibril menyampaikan Alquran dengan menggunakan bahasa Arab yang jelas.

“Dan sesungguhnya Alquran ini benar benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam, dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang orang yangg memberi peringatan dengan bahasa Arab yang jelas.”

(QS. asy-Syura 192-195) (fim)

PETISI Shaum ini ditulis dari referensi Al Quran dan Al Hadits

No More Posts Available.

No more pages to load.