Langkah Signifikan Uni Eropa dalam Mengurangi Emisi Karbon dan Tantangan Transportasi Global

oleh -1505 Dilihat
oleh

Oleh: Andhika Wahyudiono*

Penurunan signifikan dalam emisi karbon dioksida yang diatur di bawah Sistem Perdagangan Emisi (ETS) Uni Eropa pada tahun 2023 menjadi pencerahan bagi upaya mitigasi pemanasan global.

Komisi Eropa mengonfirmasi bahwa penurunan mencapai 15,5%, terutama didorong oleh peningkatan produksi energi terbarukan. Dalam konteks ini, sekitar 45% dari total emisi gas rumah kaca di Uni Eropa menjadi objek regulasi di bawah ETS, sebuah sistem yang telah menjadi tulang punggung strategi blok 27 negara ini dalam menghadapi tantangan pemanasan global.

Komisi Eropa, dalam pernyataannya yang dikutip oleh Reuters, menyoroti bahwa penurunan tahunan ini merupakan yang terbesar sejak peluncuran ETS pada tahun 2005. Sebagian besar penurunan tersebut terjadi pada sektor energi, terutama di sektor listrik, yang mencatat penurunan sebesar 24% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Penurunan signifikan ini disebabkan oleh penggantian yang substansial dari sumber energi konvensional seperti batu bara dan gas dengan energi terbarukan, terutama dari sumber angin dan matahari.

Di samping itu, sektor industri juga turut berkontribusi pada penurunan emisi, meskipun dalam skala yang lebih rendah. Penurunan sebesar 7% terjadi dalam sektor ini, yang diakibatkan oleh kombinasi dari penurunan produksi dan peningkatan efisiensi energi. Namun demikian, setelah mengalami penurunan selama periode pandemi Covid-19, emisi dari sektor penerbangan justru mengalami peningkatan sekitar 10%.

Meskipun penurunan telah terjadi dalam beberapa sektor, tantangan besar masih dihadapi dalam sektor transportasi. Data menunjukkan bahwa emisi gas rumah kaca dari sektor transportasi meningkat sebesar 26% pada tahun 2023, mencapai angka 1.046 megaton CO2. Hal ini menunjukkan bahwa upaya untuk mengurangi emisi dalam sektor ini masih belum mencapai hasil yang diharapkan.

Terkait dengan upaya mitigasi emisi karbon dioksida, Uni Eropa telah mencatat progres yang signifikan sejak tahun 1990. Emisi gas rumah kaca dari sektor energi, industri, bangunan, dan pertanian telah mengalami penurunan yang konsisten. Namun demikian, kenaikan yang signifikan dalam emisi sektor transportasi menyoroti pentingnya untuk terus meningkatkan upaya mitigasi di sektor tersebut.

Perlu dicatat bahwa penurunan emisi karbon dioksida yang signifikan ini merupakan hasil dari kebijakan dan investasi yang dilakukan oleh Uni Eropa dalam mengembangkan kapasitas energi terbarukan. Hal ini menunjukkan bahwa transisi menuju energi bersih dan berkelanjutan memiliki dampak yang signifikan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, langkah-langkah lebih lanjut dalam pengembangan energi terbarukan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil diharapkan akan terus didorong.

Kepentingan pengurangan emisi karbon dioksida semakin ditegaskan oleh fakta bahwa sektor transportasi telah menjadi kontributor utama dalam total emisi gas rumah kaca di Uni Eropa. Oleh karena itu, meningkatnya alokasi investasi dalam transportasi yang berkelanjutan serta pengembangan teknologi yang ramah lingkungan menjadi krusial dalam upaya mitigasi lebih lanjut terhadap dampak perubahan iklim.

Di dalam konteks global, pencapaian yang telah dicapai oleh Uni Eropa dalam menurunkan emisi karbon dioksida memberikan contoh yang berharga bagi negara-negara lain dalam menghadapi tantangan pemanasan global. Dengan demikian, penurunan yang signifikan dalam emisi gas rumah kaca yang diatur oleh Sistem Perdagangan Emisi (ETS) Uni Eropa pada tahun 2023 bukan hanya merupakan suatu prestasi bagi blok 27 negara tersebut, tetapi juga menjadi langkah penting dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.(#)

*) penulis  dosen UNTAG Banyuwangi

No More Posts Available.

No more pages to load.