SURABAYA, PETISI.CO – Pengurus Kota (Pengkot) Kickboxing Indonesia (KBI) Surabaya memiliki pemimpin baru. Dia adalah Maududi Qutb Muchlis.
Maududi dipercaya menjadi Ketua KBI Surabaya periode 2022-2026 setelah terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Kota (muskot) organisasi tersebut yang digelar di KONI Surabaya, Rabu (2/11/2022).
Dudi melanjutkan estafet kepemimpinan KBI Surabaya sebelumnya. Ketua yang lama, Yudi Sumitro yang tidak mencalonkan lagi.
“Hanya ada calon tunggal yang mendaftarkan diri, yakni saudara Maududi Qutb Muchlis. Syarat adminitrasi dan lainnya lengkap,” kata Wahyu Tri Hartanto, Ketua tim penjaringan Muskot KBI Surabaya dalam sambutannya.
Sebanyak 16 dari 20 champ hadir dalam Musorkot KBI Surabaya. Mereka secara mufakat kompak menyepakati Dudi, sapaan akrab Maududi Qutb Muchlis, menduduki kursi Ketua KBI Surabaya periode 2022-2026.
Selain 16 champ KBI Surabaya, muskot juga dihadiri Pengprov KBI Jawa Timur (Jatim), Kabid Organisasi KONI Surabaya, Edi Suwarsono dan undangan lainnya.
Dudi mengaku, terpilih menjadi Ketua KBI Surabaya ini merupakan amanah yang harus dijalankan secara baik dan penuh tanggung jawab.
“Saya tidak bisa menolak (jadi ketua KBI Surabaya). Ini amanah dan berharap bisa menjalankan secara baik,” ucapnya usai terpilih.
Sebagai Ketua terpilih KBI Surabaya, Dudi sudah punya misi dan tujuan yang akan dilakukan. Salah satunya adalah prestasi atlet Surabaya harus lebih baik dibanding sebelumnya.
“Saya dan pengurus (KBI Surabaya) akan meneruskan kinerja pengurus sebelumnya. Saat Poprov Jatim nanti, Surabaya harus tambah medali lebih banyak,” ujarnya.
Sebagai Ketua terpilih KBI Surabaya yang baru, Dudi masih butuh dan berharap adanya dukungan dari kepengurusan KBI sebelumnya yang dikomando Yudi Sumitro.
“Saya masih butuh bimbingan dan pembinaan dari Pak Yudi dsn pengurus lainnya. Supaya kickboxing Surabaya tambah baik dsn maju,” tuturnya.
Edi Suwarsono, Kabid Organisasi KONI Surabaya berharap, KBI Surabaya di bawah komando Dudi makin baik, solid dan berprestasi. Mengelola organisasi itu harus dilakukan secara benar dan baik.
“Sebuah organisasi olahraga jika ingin sukses harus memegang tri sukses. Sukses manajemen, sukses pembinaan dan sukses prestasi,” paparnya. (bm)
