Meniru Nabi di Sepuluh Terakhir Ramadan

oleh -142 Dilihat
oleh

Pada sepuluh malam terakhir Ramadan, Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam selalu bersungguh-sungguh melebihi kesungguhan beliau pada hari-hari yang lainnya.

Aisyah Radhiallahu ‘Anha mengatakan : “Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam apabila telah masuk sepuluh terakhir bulan Ramadhan beliau menguatkan sarungnnya bersungguh-sungguh, menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya”.

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bahkan tidak segan- segan Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam membangunkan putri dan menantunya.

Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasallam mengetuk pintu mendatangi Fatimah dan Ali di malam hari, Beliau mengatakan kepada keduanya:”Tidakkah kalian berdua bangun, untuk shalat”.

Subhanallah, pemandangan yang sangat indah dalam keluarga kenabian.

Ibnu Hajar rahimahullah berkata: (Fathul Bari: 4/270): Faidah hadits idza dakhola al-‘asyru, Dalam hadits ini terdapat antusias Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam dalam bermudawamah shalat malam pada sepuluh terakhir, dan ini menunjukan akan anjuran untuk membaguskan akhir amalan, semoga Allah menutup untuk kita amalan yang bagus.

Tidak seperti kebanyakan orang saat ini yang justru menutup amalannya dengan sesuatu yang buruk, wal ‘iyadz billah.

Mudah-mudahan Allah Ta’ala menjadikan kita hamba-hambanya yang dapat menutup ramadhan dengan sebaik-baik amalan. Serta mendapatkan ampunan dari Allah Ta’ala.

Yaa Allah tutuplah Ramadan untuk kami dengan ampunan-Mu, dan pembebasan dari neraku-Mu. Aamiin.(fim)

PETISI Shaum ini ditulis dari referensi Al Quran dan Al Hadits

No More Posts Available.

No more pages to load.