SURABAYA, PETISI.CO – Pemeriksaan GeNose C19 yang digelar KAI Daop 8 diminati calon penumpang. Metode ini dinilai lebih mudah, lantaran calon penumpang hanya perlu meniup kantong balon yang sudah disediakan oleh petugas.
Penumpang bisa menunggu sekitar 3-5 menit untuk memperoleh hasil. Sedangkan untuk biayanya, calon penumpang hanyak cukup merogoh kocek sebesar Rp 20.000.
“Pertimbangan utama memang dari harga, lalu cara kerja test ini tidak punya efek samping. Jadi saya lebih memilih Genose ketimbang rapid test antigen,” kata salah satu penumpang Agus Rochman, pada Senin (15/2/2021).
Tak berbeda halnya dengan Arif Maalif yang juga merupakan penumpang kerata, ditanya menyebut perbandingan akurasi serta harga yang terbilang ekonomis menarik minatnya untuk mengikuti uji GeNose C19.
“GeNos lebih murah, menurut riset lebih akurat dan mendekati PCR. Otomatis lebih mempertimbangkan harga dan tingkat akurasinya,” ujarnya.
Sementara itu, Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif meneranfkan, sejak pukul 10.00 pagi tadi, sudah ada 250 orang penumpang yang menggunakan jasa GeNose C19. Sedangkan untuk rapid antigen baru mencapai 20 orang penumpang.
Layanan ini dibuka di Stasiun Pasar Turi Surabaya, namun ke depannya akan dikembangkan secara bertahap.
Kemudian, penumpang bisa mengambil hasil sample tes tersebut dalam waktu maksimal 3×24 jam, sebelum keberangkatan dan untuk jadwal libur panjang, hasil sample bisa diambil maksimal 1×24 jam.
Ada pun beberapa syarat yang disertakan, seperti, menunjukkan tiket penumpang, verifikasi data yang dilakukan secara langsung di Stasiun Pasar Turi Surabaya, pembayaran biaya administrasi sebesar Rp 20.000.
Sebagaimana yang diketahui, pelanggan kereta api jarak jauh diwajibkan menunjukkan surat keterangan negatif GeNose C19 atau Rapid Tes Antigen atau RT-PCR, hal tersebut sesuai dengan surat edaran dari Kementrian Perhubungan (Kemenhub) No 20/2021. (nan)
