Nguri-Uri Adat Budaya, Pusaka Tulungagung Tombak Kanjeng Kyai Upas Dijamas

oleh -230 Dilihat
oleh
Prosesi jamasan pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas berlangsung sakral 

TULUNGAGUNG, PETISI.CO – Agenda tahunan pada setiap penanggalan Jawa yang jatuh di bulan Suro rutin diadakan siraman atau jamasan pusaka Kabupaten Tulungagung.

Pusaka Kabupaten yang menjadi kebanggan masyarakat Tulungagung itu berupa tombak dengan nama Kanjeng Kyai Upas itu diyakini memiliki daya magis yang kuat dan ampuh.

Bupati Tulungagung Maryoto Birowo didampingi Wabup dan Kadisbudpar saat wawancara

Sedikit berbeda dari tahun sebelumnya, tahun 2023 ini jamasan pusaka digelar di tempat yang baru dibeli Pemkab Tulungagung yaitu gedung yang dahulunya tempat asal yang dijadikan tempat penyimpanan pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, mengatakan, jamasan tombak pusaka Kanjeng Kyai Upas digelar pada setiap bulan Suro hari Jumat dengan pasaran Kliwon dalam penanggalan Jawa.

“Pagi hari ini kita laksanakan jamasan tombak Kanjeng Kyai Upas, pas hari nya itu bulannya Suro, diambil pasaran Kliwon pas jatuhnya Jumat Kliwon dan hari ini,” ujar Bupati Maryoto saat di lokasi usai ritual jamasan pusaka, Jumat (28/7/2023).

Ditambahkan Bupati Maryoto, acara adat tradisi jamasan pusaka tersebut juga merupakan wisata religi. Karena, menurutnya, kegiatan jamasan pusaka ini menitikberatkan pada adat dan kebudayaan yang mengandung nilai nilai luhur sejarah berdirinya Kabupaten Tulungagung, dari kabupaten Ngrowo menjadi Kabupaten Tulungagung.

Dan pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas merupakan senjata pusaka ikon Tulungagung sejak ratusan tahun silam.

“Kalau menjadi ikon Tulungagung sudah lama ya, sejak dulu berdirinya Kabupaten Tulungagung sudah ratusan tahun juga,” tutur Maryoto.

Bupati Maryoto juga mengatakan, mengenai sarana prasarana tempat pusaka yang dijadikan wisata religi Kabupaten Tulungagung tersebut kedepannya secara bertahap akan semakin disempurnakan.

Sementara itu, Kepala Disbudpar Kabupaten Tulungagung, Bambang Ermawan, menyampaikan, kegiatan tahunan jamasan tombak Kanjeng Kyai Upas pusaka Kabupaten Tulungagung itu kedepannya dijadikan dan dimasukkan  kalender wisata.

Menurutnya, event jamasan pusaka tersebut sudah masuk pada warisan budaya tak benda.

“Ini perlu dikembangkan lebih, untuk dijadikan menjadi wisata religi. Sehingga kunjungan wisata di Tulungagung semakin banyak,” sambungnya.

“Nantinya perlu ditata dan di inventaris, sehingga nantinya menjadikan sebuah tampilan event yang menarik,” tandasnya. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.