Nguri-Uri Budaya Leluhur, Jamasan Pusaka Tulungagung Tombak Kanjeng Kyai Upas Rutin Digelar

oleh -109 Dilihat
oleh
Suasana jamasan pusaka Tulungagung Tombak Kanjeng Kyai Upas

TULUNGAGUNG, PETISI.CODinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Pemkab Tulungagung, menyelenggarakan kegiatan Jamasan (memandikan, mensucikan) Tombak Kanjeng Kyai Upas, Jumat (12/8/2022) pagi.

Kegiatan Jamasan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas merupakan agenda rutin setiap tahun digelar, pada setiap tanggal 10 bulan Suro dalam penanggalan Jawa.

Prosesi jamasan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas yang berlangsung di halaman Kantor Dinas Perpustakaan dan Arsip Tulungagung itu dihadiri Bupati dan Wabup Tulungagung, Forkopimda, Kepala Disbudpar, pimpinan OPD lingkup Pemkab Tulungagung dan lainnya.

Tombak Kanjeng Kyai Upas adalah merupakan tombak Pusaka Kabupaten Tulungagung, konon diyakini masyarakat memiliki daya magis yang kuat untuk membentengi dari segala marabahaya maupun malapetaka.

Kepala Disbudpar Tulungagung, Drs. Bambang Ermawan, M,Pd mengatakan, dari hal itulah yang melatar belakangi kegiatan jamasan Tombak Pusaka Kanjeng Kyai Upas itu diselenggarakan untuk nguri-uri (melestarikan) budaya warisan leluhur secara turun temurun.

“Oleh karena itu, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME sekaligus melestarikan budaya leluhur maka prosesi jamasan pusaka tombak Kanjeng Kyai upas ini diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya pada setiap tanggal 10 Suro,” ujar Bambang Ermawan.

Menurut Bambang, maksud dan tujuan dengan diadakannya kegiatan Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas adalah untuk mengembangkan nilai-nilai tradisi budaya para leluhur yang Adi luhung, melestarikan kekayaan tradisi budaya di kabupaten Tulungagung sebagaimana yang tertuang dalam pokok pikiran kebudayaan daerah, mewujudkan program nasional yaitu kemajuan kebudayaan.

Adapun serangkaian kegiatan, lanjut Bambang, jamasan pusaka tombak Kanjeng Kyai Upas yang diselenggarakan hari ini sebelumnya telah digelar malam tirakatan (pada malam jumat nya). “Kemudian nanti malam diteruskan dengan pagelaran wayang kulit,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Tulungagung, Drs. Maryoto Birowo, MM beserta jajarannya menyambut gembira atas terselenggaranya kegiatan. Bupati Maryoto juga mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada seluruh panitia khususnya dan pihak-pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas itu.

“Kegiatan prosesi Jamasan Tombak Kanjeng Kyai Upas ini diselenggarakan karena merupakan budaya para leluhur yang telah dilaksanakan secara turun temurun setahun sekali setiap hari Jum’at tanggal 10 Suro dalam penanggalan Jawa,” tuturnya.

Selain itu pula, lanjut Bupati, bahwa kegiatan ini merupakan ungkapan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa dan sekaligus sebagai permohonan serta harapan agar di masa yang akan datang masyarakat Tulungagung bisa lebih baik lagi dan terhindar dari segala malapetaka.

Dikatakannya, sudan bukan rahasia lagi, kalau Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas telah terbukti mampu membentengi wilyah Kabupaten Tulungagung dan seluruh masyarakatnya. “Sebagaimana dikisahkan dalam sejarah bahwa pada masa penjajahan, tentara Belanda tidak dapat memasuki wilayah Tulungagung,” imbuhnya.

Dalam kesempatannya, Bupati mengajak kepada peserta yang hadir untuk bersama-sama berdo’a memohon kepada Tuhan YME agar Tulungagung tetap kondusif, ayem trentrem mulyo lan tinoto serta aman terhindar dari segala marabahaya serta semakin sejahtera sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kita bersama atas anugerah Tuhan YME. (par)

No More Posts Available.

No more pages to load.