PASAMAN, PETISI.CO – Agen penyalur sembako (e.warung) inisial RM di nagari Bahagia Padang Gelugur, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman diduga telah memberikan sembako terutama sayur sayuran yang tidak layak konsumsi alias busuk pada pembagian bulan September.
Hal ini didapat dari keterangan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang merasa dirugikan atas perilaku e.warung, seperti keterangan dari RF salah seorang KPM di e warung tersebut yang menyampaikan bahwa sayur-sayuran yang diberikan tidak layak konsumsi.
“Kami diberi wortel tiga biji, terong tiga biji tanpa pernah disampaikan kepada kami sebelumnya, itupun sudah rusak separoh,” ucapnya kesal, Senin (19/10/20).
Hal senada juga disampaikan Putri (nama samaran) yang juga mengambil di e.warung yang tersebut, ia menyampaikan bahwa sayur-sayuran terpaksa mereka buang separuh karena sudah busuk.
“Kami dikasih terong untuk apa sama saya terong, sementara saya punya kebun terong dan brokoli yang diberikanpun terpaksa dibuang separuh karena sudah busuk,” terangnya dengan nada sedih.
Sementara itu KPM yang sempat awak media temui juga ada yang menyampaikan bahwa buah-buahan yang diberikan yaitu jeruk tidak bisa mereka konsumsi karena asam.
Saat awak media menanyakan jumlah barang yang diberikan dengan harga pasar yang biasa mereka beli dengan serentak meraka menjawab bahwa jumlah barang yang mereka dapatkan tidak sampai seharga 200 ribu.
Menurut keterangan yang didapat dari KPM apa yang menyebabkan mereka tidak berani komplen karena takut akan dimarahi dan juga takut dikeluarkan dari daftar penerima.
Untuk mendapatkan kejelasan tentang persoalan ini wartawan mencoba menghubungi yang bersangkutan melalui pesan Whatsapp, saat ditanyakan tentang keluhan masyarakat akan kualitas sayur ia menjawab tidak ada yang keberatan.
“Alhamdulillah kpm kami belum pernah komplein masalah kwalitas bahan yang dibagikan pak,” balasnya, Sabtu (24/10/20).
Namun saat ditayakan mengenai koordinasi e.warung dengan KPM untuk jenis barang-barang yang akan disediakan e.warung untuk KPM sampai saat berita ini ditayangkan belum ada jawaban. (az)
