PDP Kahyangan Perlu Peremajaan Total, Hanya Sumbang PAD 100 M Sejak Berdiri

oleh -110 Dilihat
oleh
Kantor PDP Kahyangan Jember.

JEMBER, PETISI.CO –PDP Kahyangan perlu peremajaan, sejak berdirinya sebagai BUMD (Badan Usaha Milik Daerah) Pemkab Jember, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 1969 tentang Pendirian Perusahaan Daerah Perkebunan, dengan mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah, hingga kini, PDP Kahyangan hanya menyumbang Rp 100 Miliar. Hal itu disampaikan Sekdakab Jember Ir Mirfano, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (07/06/2021).

“Perlu peremajaan total tanaman budidaya PDP Kahyangan, agar kualitas produksi bisa sesuai harapan. Pasalnya, tanaman komoditi utama, di antaranya kopi sudah berumur relatif tua, sehingga kualitas produksi sudah menurun,” jelas Mirfano.

Menurut Mirfano, saat dirinya menjabat sebagai Plt Direktur Utama PDP Kahyangan itu, sempat memberikan sumbangsih terhadap PAD sebesar Rp 25 Miliar. Meningkatnya PAD saat itu dipicu oleh situasi perdagangan dunia yang memang menguntungkan, utamanya produksi karet, yang harganya melonjak tajam.

“Hanya saja jika dilakukan peremajaan memerlukan anggaran cukup besar, ya sekitar Rp 100 miliar, itupun baru 3 tahun ke depan baru bisa produksi,” ujar Mirfano.

Menyitir laman resmi Pemkab Jember, Perda Nomor 1 Tahun 1969 telah mengalami 3 (tiga) kali perubahan yaitu perubahan pertama Perda Nomor 15 Tahun 1989, perubahan kedua perda Nomor 7 Tahun 1997 dan terakhir dirubah menjadi Perda Nomor 2 Tahun 2012.

PDP Kahyangan sebagai aset Pemerintah Kabupaten Jember, kini mengelola lahan, sesuai yang tercantum dalam HGU sebesar 3.800,6039 Ha, yang terbagi menjadi 3 kebun induk dan 2 kebun bagian dengan komoditi karet dan kopi sebagai komoditi utama, serta cengkeh sebagai komoditi penunjang dan saat ini sedang dikembangkan budidaya tanaman non komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi, agrowisata dan pengembangan kopi bubuk.

PDP Kahyangan sebagai aset Pemerintah Kabupaten Jember, kini mengelola lahan, sesuai yang tercantum dalam HGU sebesar 3.800,6039 Ha, yang terbagi menjadi 3 kebun induk dan 2 kebun bagian dengan komoditi karet dan kopi sebagai komoditi utama, serta cengkeh sebagai komoditi penunjang dan saat ini sedang dikembangkan budidaya tanaman non komoditi perkebunan yang memiliki nilai ekonomi, agrowisata dan pengembangan kopi bubuk.

Mengenai posisi Direktur Utama PDP Kahyangan, sejak berahirnya masa jabatan Ir Hariyanto, tampaknya Bupati Jember masih mempercayakan Hariyanto untuk menjabat sebagai Plt Dirut, hingga terpilihnya dirut baru. (mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.