Pejabat Baru tak Sapa Warga, DPRD Surabaya: Silahkan Ajukan Pindah Tugas

oleh -266 Dilihat
oleh
Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Imam Syafii

Tak Ada Komunikasi, Tomas Surabaya Barat Kecewa

SURABAYA, PETISI.CO – Di manapun berada, seorang pemimpin harus dekat dengan mereka yang dipimpinnya. Jika tidak, berbagai persoalan yang muncul akan sulit untuk diselesaikannya. Seorang pemimpin selain harus mau turun, juga harus peduli dan mendengar keluhan mereka yang dipimpinnnya.

Bisa jadi, seperti inilah yang dirasakan oleh beberapa tokoh masyarakat di Surabaya barat, khususnya di Kecamatan Pakal.

Beberapa tokoh masyarakat mengatakan, bahwa usai dilantik dua bulan lalu hingga kini, Camat Pakal Deddy Syahrial Kusuma, belum pernah turun ke bawah untuk menyapa warga, kondisi ini tentu membuat hubungan menjadi kurang harmonis, karena terganggunya komunikasi.

Mereka juga mengatakan, karena belum pernah bertemu dengan camat dan Lurah, membuat aspirasi atau usulan masyarakat yang ingin disampaikan menjadi sebuah angan-angan saja.

Menurutnya, kurangnya kordinasi dan komunikasi bisa membuat hubungan antara camat, lurah dengan warga masyarakat menjadi kurang baik.

Catur Anang Hutoyo, salah satu tokoh masyarakat di Perumahan Pondok Benowo Indah (PBI) mengatakan, jika selama ini belum pernah duduk bersama camat dan lurah untuk menyampaikan uneg uneg terkait permasalahan yang ada di wilayah.

Catur Anang Hutoyo

Sehingga banyak para tokoh masyarakat yang menyesalkan hal ini, padahal menurutnya perbaikan perbaikan diwilayah PBI banyak yang harus di lakukan.

“Bagaimana perbaikan-perbaikan akan berjalan jika pejabatnya ndak pernah turun ke bawah melihat wilayah. Sehingga masyarakat susah jika ingin menyampaikan permasalahan yang ada di lingkungannya,” ujar Catur.

Kami sebagai warga masyarakat Pakal sangat menyayangkan hal ini, lanjut Catur, padahal sebelum sebelumnya Tiga Pilar Kecamatan Pakal sangat kompak dan hubungan dengan warga sangat harmonis.

“Yang sebelumnya Tiga Pilar Pakal sangat kompak di setiap kegiatan masyarakat. Mereka selalu hadir lengkap, namun akhir akhir ini setelah berganti pejabat yang baru terlihat menurun,” ucap tokoh masyarakat yang juga pegiat pendidikan ini..

Drs. H. Dhany Nartawan SH, MH

Selain Catur, hal senada juga disampaikan oleh tokoh masyarakat yang cukup dikenal warga PBI, Drs. H. Dhany Nartawan SH, MH, bahwa pihaknya hingga saat ini juga belum pernah bertemu dengan pejabat baru.

Menurutnya, banyak permasalahan warga terutama terkait dengan lingkungan dan kamtibmas yang ingin disampaikan. Diantaranya, tentang pembangunan dan kamtibmas di masing masing wilayah RT/RW.

“Saya ingin menanyakan tentang kelanjutan rencana pembangunan jalan oleh pemerintah serta memberikan masukan terkait kamtibmas di wilayah ini. Namun, sejak berganti pejabat baru kurang lebih hampir dua bulan belum pernah terlihat turun ke bawah untuk menyapa warganya,” ucap Dhany.

Mulyadi, tokoh Madura tinggal di Babat Jerawat.

Senada juga disampaikan Mulyadi, tokoh Madura yang sudah belasan tahun tinggal di Perumahan Pondok Benowo Indah. Menurut pengusaha ekspedisi ini,  kalau pejabatnya tidak mau turun dan menyapa warga, bagaimana jika terjadi sesuatu di tengah masyarakat.

Kekecewaan para tokoh masyarakat ini mendapat sorotan dari Anggota Komisi A DPRD Surabaya Imam Syafi’I.

“Patut dipertanyakan itu, kenapa pejabat publik setingkat Lurah atau Camat tidak mau komunikasi, atau pun melakukan Sapa Warga kepada warga yang ada di wilayahnya,” ujar Imam Syafi’I yang dikenal getol memperjuangkan nasib warga Kota Pahlawan ini,

Menurut Imam Syafi’i, model kepemimpinan Lurah atau Camat yang tidak mau melakukan komunikasi Sapa Warga kepada warga sekitar itu pasti akan menghambat lajunya program, yang selama ini telah digagas Wali Kota Eri Cahyadi.

“Kalau Lurah atau Camat tidak pernah melakukan Sapa Warga atau berkomunikasi kepada warganya, lalu bagaimana bisa tahu keadaan dari para warganya? Itu tandanya salah satu program dari Pak Wali Kota juga tidak dijalankan donk!,”  ujar mantan Direktur JTV ini.

Imam Syafi’i mengatakan, dengan kondisi kota Surabaya yang sedang dilanda Darurat Gangster, seharusnya pejabat publik setingkat Lurah dan Camat juga memiliki kepekaan terhadap warganya dalam menjaga Kamtibmas. Sehingga, harapan Wali Kota Eri Cahyadi, kota Surabaya selalu dalam keadaan aman dan tetap selalu kondusif.

“Sudah dengar kabar semalam Pak Wali Kota ikut patroli bersama tiga pilar sambang ke warga untuk menjaga stabilitas kota Surabaya? Itu yang seharusnya menjadi contoh buat pejabat lain yang dekat dengan masyarakat, terutama Lurah dan Camat,” kata Imam Syafi’i.

Imam Syafi’i juga berujar, jika ada pejabat setingkat Lurah dan Camat yang enggan bertugas di wilayah yang baru ditempatinya, mungkin bisa mengajukan pindah tugas lagi ke Pemkot Surabaya, daripada tidak bisa menjalankan program yang selama ini digagas Wali Kota Eri Cahyadi.

“Silahkan mengajukan pindah tugas saja ke Pemkot Surabaya, daripada tidak bisa menjalankan programnya Pak Wali Kota,” tegas mantan wartawan senior Jawa Pos ini.

Lurah Babat Jerawat Darmawan, SSos, MSi saat silaturahmi di kediaman Sokip, SH, MH yang juga pemilik Media Petisi Group

Sementara, Lurah Babat Jerawat Darmawan SSos, MSI dikonfirmasi atas keluhan beberapa tokoh masyarakat mengaku minta maaf. “Saya minta maaf jika selama ini belum sempat bersilaturahmi di kediaman para sesepuh dan tokoh warga di Kelurahan Babat Jerawat, karena masih ada pekerjaan yang harus ditangani,” ujar Darmawan saat berkunjung ke kediaman Sokip SH, MH di PBI, Senin (05/12/2022) pagi.

Secepatkan, kata Lurah Darmawan, pihaknya akan bersilaturahmi dengan sesepuh dan tokoh masyarakat di Kelurahan Babat jerawat. “Tadi pagi saya juga sudah silaturahi di kediaman Pak Danny,” ujarnya.

Sementara, Camat Pakal Deddy Syahrial Kusuma dikonfirmasi melalui pesan singkat WA, belum memberikan balasan.(bah/zal)