Pemkab Bondowoso Bersama Forkompinda Melakukan Pencegahan Covid-19

oleh -94 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso, Salwa Arifin saat melakukan penyemprotan fasilitas umum di Alun-Alun Raden Bagus Asra.

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melakukan pencegahan virus Corona atau Covid-19, di tempat publik dan jalan umum dengan membagikan ratusan botol hand sanitizer serta  penyemprotan untuk melindungi penumpang dari virus mematikan tersebut.

Penyemprotan dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso, Salwa Arifin bersama Wakil Bupati, Irwan Bachtiar Rahmat, usai menggelar pertemuan rutin “Ngopi Bareng” di ruang Kodim 0822 Bondowoso, Senin (23/3/2020).

Selanjutnya, bupati dan jajaran pejabat lainnya juga melakukan penyemprotan disinfektan di beberapa titik fasilitas umum di Alun-Alun Raden Bagus Asra dan ruang publik, seperti sarana olah raga, taman, tempat duduk umum, Pendopo Kabupaten, Kantor Pemkab hingga ke Lapas IIB Bondowoso.

Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir ketika memberikan keterangan terkait Covid-19.

Bupati mengatakan, jika kemungkinan terburuk terjadi, yakni ada warga yang positif corona, pemerintah sudah menyiapkan pembiayaan.

Bahkan, bupati juga memastikan empat ruang isolasi di RSUD Koesnadi untuk menampung warga yang sakit.

“Semuanya sudah disiapkan. Tadi dibicarakan, biaya-biaya sudah disipakan. Jadi sudah ada jaminan,” paparnya.

Sementara untuk jam kerja dinas di lingkungan Pemkab, Bupati mengakui belum membatasinya dan meminta masuk seperti biasanya.

“Kita bekerja seperti biasa. Tapi kita fokus untuk menangani corona,” imbuhnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir menjelaskan, siap mendukung pemerintah dalam upaya pencegahan covid-19. Menurutnya, pemerintah dipersilahkan untuk memberitahu DPRD terkait dengan penggunaan anggaran penanggulangan bencana.

“Di rumah sakit itu empat kamar, di Bhayangkara empat kamar. Kita tahu penduduk Bondowoso ada 700 ribu lebih,” cetusnya.

Dhafir juga menyadari, bahwa wabah corona adalah bencana nasional sehingga perlu dukungan anggaran dan ruang isolasi di setiap puskesmas. Bahkan, kalau perlu Rumah Sakit Paru yang berada di Jalan Raya Jember juga disiapkan.

“Silahkan dihitung berapa yang diperlukan sesuai mekanisme perundangan-undangan yang ada. Bahwa penggunaan belanja tidak terduga cukup diberitahukan kepada DPRD, karena ini bencana nasional,” terang politisi asal Partai Kebangkitan Bangsa itu.

Lebih lanjut ia menyebutkan, pengusulan dana tidak perlu menunggu ada warga yang positif corona.

“Kita mewaspadai. Jangan setelah terjadi baru kita akan kerepotan. Lebih baik sedia payung sebelum hujan,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menegaskan, bahwa Pemkab Bondowoso, terdapat penambahan dari cukai sebanyak Rp 7 milliar. Eksekutif dipersilahkan untuk menggunakan anggaran itu untuk mengantisipasi penyebaran covid-19.

“Karena kewajiban pemerintah melindungi rakyatnya. DPRD selalu siap. Tidak perlu dibahas. Cukup pemberitahuan, memerlukan anggaran berapa. Pasti kami ACC,” tegasnya.

Dhafir juga meminta sosialisasi intensif pemahaman kepada masyarakat tentang apa itu virus corona. Agar tidak terjadi kesalahpahaman apabila pemerintah mengeluarkan setiap kebijakan.

“Contoh misalnya kegiatan keagamaan ditunda dulu. Jangan sampai ada isu-isu negatif yang sengaja disebarkan,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.