Pemkab dan Perum Bulog Cabang Bondowoso Teken MoU Tentang Reschedule

oleh -115 Dilihat
oleh
Bupati Bondowoso, Drs. KH. Salwa Arifin bersama sejumlah kepala OPD dan pihak Perum Bulog di Peringgitan Pondopo Kabupaten
Terkait Perindustrian dan Stabilitasi Produk Pangan

BONDOWOSO, PETISI.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Perusahaan Umum (Perum) Bulog tentang Reschedule penyediaan, pendistribusian dan stabilitasi produk pangan.

MoU dihadiri Bupati bersama sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pimpinan Wilayah Jatim dan Cabang Bulog Cabang Bondowoso, Kamis (3/11/2022), di Peringgitan Pondopo Kabupaten.

MoU tersebut, akan bernomor B-565/1.3060/11/2022 tentang Reschedule. Kesepakatan kerja sama ditandatangani langsung Bupati Bondowoso, Salwa Arifin dan Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita.

Bupati mengatakan, sinergitas dan kerja sama antara Pemkab Bondowoso dengan Perum Bulog merupakan landasan para pihak untuk saling memberi dukungan dan kerja sama.

“Tujuannya, untuk memberdayakan sumber daya dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan pada masyarakat di Kabupaten Bondowoso,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan, penyediaan pangan yang sehat dan terjangkau bagi masyarakat adalah tujuan kita bersama.

“Terciptanya ekosistem yang kondusif bagi masyarakat dalam mengakses pangan menjadi concem bagi Bulog sebagai perusahaan yang mengemban tugas sebagai tiga pilar ketahanan pangan, yakni ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitasi harga,” katanya.

Komitmen Bulog, akan terus aktif dalam upaya menjalankan tiga pilar tersebut. Antara lain adalah dengan membeli hasil panen petani hingga mendapatkan kepastian di pasar, dan memproduksi pangan berkualitas serta menjaga stok pangan, utamanya di gudang-gudang Bulog.

Mendistribusikan atau menjual bahan pangan kepada masyarakat melalui mitra distributor, jaringan Rumah Pangan Kita (RPK), Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), toko mitra, koperasi, jaringan lainnya, dengan harga yang terjangkau.

“Sehingga menciptakan kestabilan harga yang baik ditingkat produsen maupun konsumen,” sebut direktur bisnis tersebut.

Kemajuan ekonomi nasional, tegas Febby Novita, dengan menguatkan peran serta pelaku UMKM yang memiliki peran penting terhadap kemajuan perekonomian Indonesia.

Menurutnya, Karena secara teori, ekonomi sangat sulit untuk bisa maju, kalau tidak membangkitkan UMKM.

“Hal itu karena lebih dari 90 persen pelaku usaha di Indonesia adalah sektor UMKM,” pungkasnya. (tif)

No More Posts Available.

No more pages to load.