Pemkab Jember Bentuk Rumah Tangguh untuk Kepulangan Pekerja Migran Indonesia

oleh -46 Dilihat
oleh
Bupati Jember H Hendy Siswanto

JEMBER, PETISI.CO – Hampir setiap hari ada saja Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Jember yang pulang ke kampung halaman. Ada yang sakit, meninggal, didepotasi, atau memang sudah habis masa  kontrak.

Kali ini, sekira 40 PMI asal Jember pulang kampung, karena memang sudah habis masa kontrak. Untuk memantau kesehatan dan antisipasi Covid 19, PMI asal Jember itu,  Bupati Jember telah membentuk Rumah Tangguh, Senin (3/5/2021).

Pada gelombang kepulangan PMI bulan Mei, sejak Minggu 1 Mei 2020, sejumlah PMI itu sudah tiba di Bandara Juanda Surabaya, hanya saja masih harus menjalani karantina selama  dua  hari di Asrama Haji Sukolilo, sebelum dipulangkan.

Menurut penjelasan Bupati Jember H Hendy Siswanto, saat dikofirmsi wartawan mengatakan, pihaknya telah menggkoordinasikan dengan jajaran OPD terkait untuk menanggulangi proses pemulangan PMI asal Jember.

“Saudara  kita para PMI sudah  kami lakukan penjemputan di Surabaya dan saat ini  ada diantara mereka yang sudah berada  di rumah masing-masing,” katanya.

Sedangkan untuk mengantisipsi kemungkinan terdampak Covid 19, misalnya yang diduga positif Orang Tanpa Gejal (OTG),  menurut Bupati Jember, telah disiapkan Rumah Tangguh yang dikelola di desa dengan pola ISOMA (Isolasi Mandiri).

“Rumah tangguh itu dengan pola isoma diupayakan berada dekat dengan rumah mereka,” jelasnya.

Plt Kadinkes Kab Jember dr Wiwik

Semenetara, dikonfirmsi terpisah, Plt. Ka Dinkes Jember, dr.Wiwik kepada media menjelaskan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk memantau kedatangan 40 Pekerja Migran Indonesia (PMI).

“Mereka yang datang akan dilakukan swab dulu, tujuannya untuk mengetahui kesehatan mereka,” ujarnya.

Setelah hasil swab dinyatakan negatif, semua langsung di isolasi mandiri di rumah masing-masing dengan pengawalan ketat dari tim satgas covid desa dan kecamatan.

Selanjutnya hari ke 5 para  tenaga kesehatan akan mengambil swab ke 2 kepada mereka untuk mengetahui perkembangan kesehatan mereka.

“Selama isolasi mandiri kita anjurkan untuk tidak keluar rumah sampai dengan hari ke 14 dan mematuhi prokes 5 M,” tambahnya.

Untuk tehnis penjemputan lanjut Wiwik, mereka di jemput  yg penjemputannya di jemput oleh masing-masing  kecamatan asal PMI yang bersangkutan.

Sementara itu pihak Disnaker Jember melalui plt. Ka disnaker Bambang Edy Santoso saat dikonfirmasi menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan pihak camat masing-masing asal PMI tersebut.

“Seluruh camat sudah standby untuk menjemput,” terangnya.

Untuk teknis penjemputan para PMI sendiri menurut Siswanto, Plt. Kadishub Jember mengutarakan pihaknya melakukan penjemputan sesuai jadwal dari PPK atau panitia Dinkes Prov Jatim untuk selanjutnya memberangkatkan armada Dishub ke asrama Haji Sukolilo tempat mereka di karantina.

“Setelah kita jemput, mereka kita antar ke setiap posko di Kecamatan  Tanggul, Rambipuji dan Kaliwates dan selanjutnya Satgas Covid di setiap kecamatan akan melalukan pendataan dan cek terkait kesehatan,” pungkasnya.(mmt)

No More Posts Available.

No more pages to load.