“Dari Kampung Tangguh ini, kita kedepankan rasa gotong royong, disiplin, dan mandiri menanggulangi pandemi. Sebab yang paling paham tumpuan penguatan itu semua, sebenarnya adalah masyarakat yang terdampak sendiri. Peran masyarakat jadi kekuatan,” kata bupati dalam arahan sambutan.
Usai peresmian, bupati, dan jajaran melakukan kunjungan stan-stan di Posko Kampung Tangguh Semeru. Adapun stan-stan yang disiagakan di Posko Kampung Tangguh Semeru antara lain stand divisi ketangguhan informasi, divisi budaya, divisi ketahanan pangan. Dalam kunjungan juga dilaksanakan rapid test bagi para warga desa.
Kampung Tangguh Covid-19 sendiri dibentuk secara swadaya, oleh dan untuk desa itu sendiri. Dalam pelaksanaannya, Kampung Tangguh Covid-19 minimal memiliki 3 satgas. Yakni satgas tangguh kesehatan, satgas tangguh pangan, dan satgas peduli (edukasi, budaya, dan psikologi).
Untuk diketahui, peresmian Kampung Tangguh Semeru Desa Bendung, Kecamatan Jetis, bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila 1 Juni tahun 2020 sekaligus hari ulang tahun ke-51 Bupati Pungkasiadi. Tasyakuran sederhana dengan prosesi potong tumpeng dan kue ulang tahun, dilaksanakan pagi hari sebelumnya di Pringgitan rumah dinas Griya Wira Bakti Praja.
Bupati didampingi Ketua TP PKK Yayuk Pungkasiadi beserta OPD, pada harapan dan doanya mengucapkan syukur atas nikmat kesehatan yang dianugerahkan. Bupati yang akrab disapa Abah Ipung ini, juga berdoa agar pandemi Covid-19 segera usai.
“Bersyukur sekali di usia 51 tahun, masih diberi kesehatan. Semoga kita semua juga dianugerahi kesehatan, terutama untuk bekerja bersama membangun Kabupaten Mojokerto lebih baik,” ucap bupati dilanjutkan potong tumpeng dan kue ulang tahun.
Usai tasyakuran ulang tahun, Bupati Mojokerto bersama Forkopimda melakukan rapat koordinasi terkait pembentukan Kampung Tangguh Semeru di ruang command center Kabupaten Mojokerto. Paparan disampaikan Kapolresta Mojokerto, AKBP Bogiek Sugiyarto terkait teknis-teknis pembentukan Kampung Tangguh Semeru secara detail.
“Kampung Tangguh Semeru ini adalah pilot project kolaboratif, berupa gerakan atau aksi nyata di daerah yang ditunjuk karena terindikasi penyebaran Covid-19. Elemen masyarakat yang aktif baik personal atau kelompok, juga turut dilibatkan. Kampung Tangguh pun mendapat pendampingan khusus dari stakeholder yang terfokus di wilayah hukum Polresta Mojokerto,” papar AKBP Bogiek Sugiyarto. (nang)