Pemkab Trenggalek Jalin Kerjasama dengan FISIP Unair

oleh -120 Dilihat
oleh
Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs. Edy Soepriyanto bersama Kepala OPD dan tim lakukan kunjungan kerja ke FISIP Unair di Kota Surabaya
Tindaklanjuti Program 0 Desa Perkawinan Anak

TRENGGALEK, PETISI.COUpaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek ditunjukkan dengan serius dalam rangka untuk menekan angka perkawinan anak di daerahnya.

Setelah meluncurkan program 0 Desa Perkawinan Anak pada bulan Agustus lalu, kini Pemkab Trenggalek tengah menindaklanjuti program ini lewat menjalin kerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga.

Upaya tersebut diharapkan bisa menurunkan angka perkawinan anak di Trenggalek yang saat ini masih berada diatas rata-rata nasional.

Mengawal langsung kerjasama ini, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Drs. Edy Soepriyanto bersama Kepala OPD dan tim lakukan kunjungan kerja ke FISIP Unair di Kota Surabaya, Kamis pagi, (22/9/2022).

“Kita menindklanjuti program 0 Desa Perkawinan Anak, jadi tentunya Perkawinan Anak ini ada beberapa penyebabnya, kemudian ada dampaknya,” ungkap Asda 1, Edy Soepriyanto.

Mantan Kabag Pemerintahan Setda ini menambahkan.

“Penyebabnya kenapa kok ada perkawinan anak ini ya bisa karena hamil dulu karena pergaulan bebas, kemudian juga ada yang karena aspek ekonomi. Seakan orang tua merasa bebas terlepas beban pada saat anaknya sudah nikah dan sebagainya,” imbuhnya.

Kendati demikian tidak berhenti disitu saja, Edy menyebut perkawinan usia anak juga memiliki dampak lain yang luar biasa. Salah satunya perkawinan anak dapat menjadi salah satu penyebab meningkatknya angka kemiskinan serta tingginya angka perceraian dalam suatu perkawinan.

Untuk itu, kedepan melalui kerjasama ini FISIP Unair akan melaksanakan beberapa kegiatan dalam upaya menekan perkawinan anak serta pengembangan sumberdaya manusia dan pelayanan publik di Kabupaten Trenggalek.

“Insya Alloh ini nanti kita akan melakukan kerjasama untuk bisa dilaksanakan pengabdian masyarakat, pengkajian, penelitian, pendidikan, dan pelatihan terkait dengan bagaimana kita bisa menekan bahkan mengenolkan perkawinan anak,” tegasnya.

“Harapannya dengan 0 perkawinan anak ini permasalahan yang paling mendasar kemiskinan itu bisa kita tekan,” pungkasnya. (kmf/par)

No More Posts Available.

No more pages to load.