Pemkot Cek Keluhan Tomas Surabaya Barat, Walikota Eri: Tak Jalankan SOP Saya Sanksi!

oleh -198 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi

SURABAYA, PETISI.CO – Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi telah menyatakan komitmen untuk melayani warganya dengan maksimal. Hal ini, termasuk pelayanan garda terdepan Pemkot Surabaya, yakni kelurahan dan kecamatan.

Namun, ada sejumlah warga dari kawasan Surabaya Barat,  seperti Kecamatan Pakal yang mengatakan bahwa Camat Pakal Deddy Syahrial Kusuma, belum pernah turun langsung ke masyarakat untuk bertemu tokoh masyarakat (tomas). Padahal sudah menjabat hampir dua bulan.

“Kami akan cek ke sana (Kecamatan Pakal, red). Karena Pak Deddy itu sendiri  pernah jadi Sekcam selama beberapa tahun di sana. Nanti kami juga akan hubungi langsung orangnya,”  ujar Kepala Dinas Kominfo Surabaya, M Fikser, Senin (5/12/2022) siang, menanggapi keluhan warga.

Sementara, sebelumnya,  Walikota Eri Cahyadi sendiri sering mengatakan kepada seluruh jajarannya agar tidak segan turun dan merangkul masyarakatnya. Pasalnya, hal tersebut sudah tercantum dalam kontrak kinerja Camat dan Lurah. Ia sendiri pun juga beberapa kali menyoroti soal pelayanan di kecamatan dan kelurahan.

“Setelah tanda tangan kontrak kinerja, tidak boleh ada lagi staf yang bertugas di kecamatan dan kelurahan yang melayani tidak sesuai standar operasional prosedur (SOP),” ujar walikota.

Ia menegaskan, bahwa kontrak kinerja ini jangan sampai meleset. Karena jika terjadi permasalahan di suatu wilayah yang tidak terselesaikan, maka ia tidak segan untuk memberikan sanksi hingga mencopot dari jabatan.

“Kalau sampai ada camat, lurah bahkan Kasatpol PP yang tidak menjalankan SOP, akan saya sanksi,” tegas Eri.

Walikota Eri Cahyadi (kanan) diskusi tentang pembangunan kota Surabaya bersama Sokip, Pemimpin Redaksi petisi.co

Seperti diberitakan sebelumnya,  Imam Syafii, SH, MH, anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, menyoroti  tak harmonisnya  hubungan antara tokoh masyarakat (tomas) di wilayah Surabaya barat, khususnya di Kecamatan Pakal, dengan pejabat setempat yang sudah dua bulan ini menjabat.

Menurut Imam Syafii, jika ada pejabat publik di bawah naungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya pada level tingkat terendah, yaitu Lurah atau Camat yang baru menjabat, namun tidak melakukan sapa warga, patut dipertanyakan.

“Model kepemimpinan Lurah atau Camat yang tidak mau melakukan komunikasi sapa warga kepada  masyarakat sekitar, itu pasti akan menghambat lajunya program, yang selama ini digagas Wali Kota Eri Cahyadi,” ujar mantan Direktur JTV yang dikenal kritis ini.

BACA JUGA: Pejabat Baru tak Sapa Warga, DPRD Surabaya: Silahkan Ajukan Pindah Tugas

Imam Syafi’i mengatakan, dengan kondisi kota Surabaya yang sedang dilanda Darurat Gangster, seharusnya pejabat publik setingkat Lurah dan Camat memiliki kepekaan terhadap warganya dalam menjaga Kamtibmas. Sehingga, harapan Wali Kota Eri Cahyadi, kota Surabaya selalu dalam keadaan aman dan tetap selalu kondusif.

Pernyaataan Imam Syafii ini menanggapi keluhan beberapa tokoh masyarakat, seperti  Catur Anang Hutoyo pegiat pendidikan, Drs. H. Dhany Nartawan SH, MH,  Mulyadi, tokoh Madura tinggal di Babat Jerawat.

Drs. H. Dhany Nartawan SH, MH

Beberapa tokoh masyarakat ini mengatakan, bahwa usai dilantik hingga kini Camat Pakal belum pernah turun ke bawah untuk menyapa warga, kondisi ini tentu membuat hubungan menjadi kurang harmonis.

“Bagaimana pembangunan dan perbaikan-perbaikan kampung akan berjalan jika pejabatnya ndak pernah turun ke bawah melihat wilayah. Sehingga masyarakat susah jika ingin menyampaikan permasalahan yang ada di lingkungannya,” ujar Catur.

Sedang Dhany Nartawan mengaku, camat dan lurah, sejak berganti pejabat baru kurang lebih hampir dua bulan, belum pernah terlihat turun ke bawah untuk menyapa warganya.(dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.