SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya mebgalokasikan dana sebesar Rp 68,7 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya untuk melanjutkan program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) tahun 2024. Dengan fokus pada keluarga miskin, program ini bertujuan memberikan perbaikan pada 1.500 unit rumah.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan (DPRKPP) Kota Surabaya, Lilik Arijanto, menjelaskan bahwa alokasi dana tersebut melibatkan dana kelompok teknis perbaikan rumah (KTPR) sebanyak 1.000 unit dan dana satgas untuk 500 unit sisanya. Ia juga menyoroti kerjasama dengan pihak eksternal, termasuk Baznas Surabaya dan Bangga Surabaya Peduli, untuk mendukung program ini.
“Program Dandan Omah sudah dimulai sejak awal tahun ini oleh Pemkot Surabaya, dengan sekitar 50 unit rumah dalam tahap pengerjaan,” ungkap Lilik.
Ia menegaskan bahwa setiap unit rumah yang dibedah dianggarkan sebesar Rp 35 juta, dengan estimasi pengerjaan dalam waktu 20 hari.
“Selain menggunakan dana APBD Kota Surabaya, kami menjalin kerjasama dengan beberapa pihak untuk non-APBD, termasuk Baznas Surabaya dan Bangga Surabaya Peduli. Koordinasi lebih lanjut masih dilakukan untuk menentukan jumlah dananya,” ujarnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa dalam rangka merealisasikan program ini, Pemkot Surabaya mengutamakan kearifan lokal, yaitu guyub rukun dan gotong royongnya warga Kota Surabaya.
Pasalnya, pengerjaan Dandan Omah itu dilaksanakan oleh warga di sekitar wilayah terkait, mulai dari kuli bangunannya hingga tukangnya, termasuk pembelian alat atau bahan bangunannya juga diambilkan dari toko bangunan di wilayah tersebut.
“Dengan cara ini, maka perekonomian akan berputar di wilayah tersebut, sehingga program ini juga bisa menggerakkan ekonomi, bisa mengurangi pengangguran dan kemiskinan di wilayah tersebut,” pungkas Eri. (dvd)
