Pemkot Surabaya Berupaya Maksimalkan Potensi Keberadaan Sentra Ikan Romokalisari

oleh -62 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat berkeliling di sentra ikan Romokalisari. (ist)

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya berupaya memaksimalkan potensi yang muncul di Komplek Sentra Ikan Romokalisari, yaitu budidaya kepiting soka, Kelompok Usaha Bersama (KUB), hingga pelelangan ikan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Yuniarto Herlambang mengatakan, kepiting soka atau kepeting bakau merupakan potensi yang ada di kawasan sentra ikan ini.

“Karena memang potensi di sini, di Pulau Galang itu juga banyak kepitingnya. Nanti mereka (nelayan) tangkap terus dimasukkan ke dalam kumbung-kumbung (keramba) tadi untuk dijadikan soka,” kata Herlambang yang ditemui setelah menghadiri acara peresmian Sentra Ikan Romokalisari, Kamis (10/12/2020).

Tak hanya upaya budidaya kepiting soka saja, ia juga menyebut jika Pemkot Surabaya akan memberdayakan para nelayan di sana.

Mereka, kata Herlambang bisa memanfaatkan perahu yang dimiliki sebagai fasilitas wisata air saat akhir pekan. Setidaknya ada 14 Kelompok Usaha Bersama (KUB) di kawasan tersebut, sehingga hal tersebut menjadi modal besar pengembangan Sentra Ikan Romokalisari.

“Nanti Sabtu Minggu warga bisa memanfaatkan wisata perahu. Jadi nelayan-nelayan Romokalisari ini kita berdayakan,” katanya.

Kemudian, potensi lain yang tersimpan disana adalah tempat pelelangan ikan yang juga dimaksimalkan untuk meningkatkan kesejahteraan para nelayan dan pedagang.

Oleh karena itu, para nelayan dan pedagang ikan di Sentra Ikan Romokalisari diminta untuk benar-benar membantu Pemkot Surabaya memaksimalkan potensi yang ada.

“Mereka juga harus kerjasama dengan kita sungguh-sungguh, kalau tidak gitu, mati lagi nanti. Jadi peran serta nelayan sekitar harus ditingkatkan, kerjasama kecamatan, kelurahan, warga Rusun Romokalisari juga,” pungkas dia.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini berharap para pedagang bisa menjaga kebersihan lokasi untuk menjaga modal potensi yang ada di area tersebut bisa terus berjalan dengan baik.

“Modal utama adalah bersih, termasuk makanan kita. Sekali lagi kita harus mau berubah. Berubah untuk lebih baik bukan untuk lebih jelek. Kalau sudah ada akses, artinya Tuhan telah membuka pintu kita,” pungkasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.