Pemkot Surabaya Gelar Acara Percepatan Penangan Anak Stunting

oleh -91 Dilihat
oleh
Ilustrasi.

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan segera melaksanakan program percepatan pencegahan anak stunting 2018-2024 bersama beberapa organisasi terkait, akademisi, tenaga kesehatan, serta melibatkan masyarakat melalui komitmen dan kampanye percepatan pencegahan anak stunting.

Nantinya dalam kegiatan tersebut akan diikuti sedikitnya 880 peserta yang akan dibekali dengan edukasi tentang percepatan pencegahan anak stunting, selain itu juga ada lomba pengetahuan tentang stunting.

Febria Rachmanita, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menjelaskan bahwa stunting adalah kondisi dimana anak di bawah umur lima tahun (balita) mengalami gagal tumbuh yang disebabkan oleh kekurangan gizi dan infeksi berulang. Utamanya dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), mulai dari janin hingga anak berusia 23 bulan.

“Anak stunting memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, rentan penyakit dan mempengaruhi produktivitas seseorang,” kata Febria, Selasa (17/12/2019).

Menurutnya, apa bila ketika seorang bayi dilahirkan yang panjangnya kurang dari 47 cm akan memiliki resiko stunting yang lebih besar, namun dia juga menyatakan hal ini bisa dicegah dengan menggenjot gizi dan pemberian ASI hingga seorang anak berusia 2 tahun.

“Apabila dilihat waktu bayi lahir, panjangnya kurang dari 47 centimeter, resiko stunting lebih besar. Tetapi bukan berarti tidak bisa dicegah. Makanya, sewaktu lahir sampai anak usia 2 tahun kita genjot gizi dan ASI,” terang Kadinkes.

Dirinya juga menjelaskan kondisi tersebut (stunting) bisa dialami oleh siapa pun, dikarenakan hal ini berkaitan dengan pola makan. Untuk itu, Pemkot Surabaya berupaya melakukan pencegahan sejak kecil.

“Kegiatan dan program yang telah dilakukan dalam upaya percepatan pencegahan anak kerdil (stunting) di Kota Surabaya dengan melakukan intervensi spesifik (Sektor Kesehatan) dan Intervensi Sensitif (di luar sektor Kesehatan),” paparnya.

Intervensi spesifik memiliki kontribusi dalam mempercepat pencegahan stunting dengan cara pemberian makanan tambahan untuk Ibu Hamil, menyusui, dan calon pengantin, juga ada pendampingan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), Multivitamin bagi anak PAUD, imunisasi, Pos Gizi, Posyandu balita dan lainnya.

Sedangkan Intervensi Sensitif, dilakukan oleh berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dalam mendukung percepatan pencegahan anak stunting.

Febria menambahkan dengan adanya dua intervensi, diperlukan koordinasi antar sektor dan melibatkan Pemerintah Daerah, pelaku dunia usaha, dan masyarakat.

“Perlunya komitmen bersama ini, karena masalah stunting ini penyelesaiannya membutuhkan peran serta elemen lainnya,” pungkasnya.

Kegiatan ini akan digelar Rabu (18/12/2019), pukul 07.30 WIB sampai 11.00 WIB di Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo 15 Surabaya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.