Pemkot Surabaya Imbau Warga Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang

oleh -98 Dilihat
oleh
Lepala BPB dan Linmas Eddy Christojanto ketika ditemui saat acara media gathering di Mako Yontaifib 2 Korps Marinir, Karang Pilang Surabaya, Senin (16/12/2019).

Hadapi Anomali Cuaca

SURABAYA, PETISI.CO – Hujan lebat akibat dampak anomali cuaca mengguyur beberapa wilayah Jawa Timur. Hal ini membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk waspada menghadapi hujan lebat dan angin kencang.

Eddy Christojanto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya mengatakan pada tahun ini anomali cuaca memang sangat luar biasa, dari hal tersebut dapat mempengaruhi terjadinya perubahan iklim, khusunya di Surabaya.

“Hasil koordinasi kami dengan BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika), belum bisa dipastikan Surabaya kapan turunnya hujan yang pasti,” kata Eddy saat menggelar media gathering di Mako Yontaifib 2 Korps Marinir, Karang Pilang Surabaya, Senin (16/12/2019).

Pihaknya mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk mewaspadai angin kencang yang sering terjadi sebab sudah terjadi dibeberapa wilayah di Jawa Timur.

“Kalau kita lihat di data cuaca, awan itu bergerak luar biasa dari selatan ke utara, namun saat ini Surabaya terlewati terus,” ujarnya,

Selain itu, Eddy juga menyebutkan ada beberapa pesan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini yang juga ditujukan kepada masyarakat untuk persiapan memasuki musim hujan.

Masyarakat diimbau untuk melakukan pengecekan peralatan instalasi listrik dengan rutin, menurutnya di tahun lalu meskipun memasuki musim hujan juga sering terjadi kebakaran diakibatkan oleh konsleting listrik.

“Hal ini diakibatkan karena konsleting listrik akibat air hujan,” katanya.

Masyarakat juga diimbau agar menghindari berteduh di bawah pohon rindang dan baliho-baliho besar karena berpotensi roboh serta menimbulkan kecelakaan.

“Karena kita tidak tahu potensi tumbangnya itu,” imbuhnya.

Eddy menyatakan wali kota juga menyarankan kepada para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar tidak bermain di saat hujan, sebab dampak dari anomali cuaca ini membuat kandungan gas monoksida di air hujan meningkat.

“Dahulu hujan menyehatkan, tapi sekarang karena anomali musim, kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi dan berpotensi juga hujan batu yang kecil-kecil. Mohon dihindari anak-anak kita agar menjauh tidak hujan-hujan,” ungkapnya.

Kemudian pihaknya juga berpesan, bagi para pengendara yang berkendara di saat musim pengujan seperti saat ini, agar tidak berteduh atau parkir di bawaj viaduk, fly over, halte, dan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

“Mohon tidak berteduh di bawah viaduk, atau minimal ketika mau hujan pakai jas hujan dulu. Sehingga tidak menganggu lalu lintas yang lain,” pesannya.

Masyarakat Surabaya juga dihimbau untuk rutin mengecek genangan air, sebab saat terjadi genangan air akan beresiko mendatangkam penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Tolong dicek semuanya, ketika musim hujan ada penampungan-penampungan itu jangan sampai ada genangan,” tegasnya.

BPB dan Linmas Surabaya sendiri telah rutin melakukan pengecekan peralatan, seperti perahu karet. Tak hanya itu saja, bahkan jajaran BPB Linmas, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), dan Pemadam Kebakaran (Damkar) juga sering menyelenggarakan latihan bersama.

“Karena itu kita juga rutin menggelar latihan untuk persiapan datangnya potensi bencana,” terangnya.

Sebagai bentuk dukungan terhadap kesiapam dalam mengahadi potensi bencana tersebut, Pemkot Surabaya juga menyiapkan pos pantau yang tersebar sebanyak 35 titik di beberapa wilayah Kota Surabaya.

Menurut Eddy posko terpadu tersebut sebagai bentuk upaya mengantisipasi kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

“Dari jajaran Kasatgas Linmas kelurahan, PMK dan Satpol PP juga kita siapkan dalam rangka menghadapi musim penghujan ini,” jelasnya. (nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.