Pemkot Surabaya Pastikan Posisi Ketersediaan Bahan Pokok Stabil di Grade 1

oleh -177 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memantau ketersediaan bahan pokok

SURABAYA, PETISI.CO – Pemkot Surabaya memastikan ketersediaan bahan pokok pada awal tahun 2024 tetap stabil dan berada dalam posisi grade 1. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Surabaya, Antiek Sugiharti menyatakan posisi grade 1 mencerminkan bahwa stok bahan pokok di Surabaya mencukupi untuk memenuhi kebutuhan satu kota dalam satu bulan.

“Pemkot Surabaya tidak hanya mempertahankan posisi grade 1, tetapi juga mencapai angka 1,3 hingga 1,4 yang menunjukkan kelebihan stok yang bervariasi,” ungkap Antiek Sugiharti.

Ia menjelaskan, tiap bulan DKPP Surabaya rutin melaksanakan survei untuk memantau ketersediaan bahan pokok baik di pasar, dan juga pada distributor melalui Dinkopumdag Surabaya dan Bulog.

“Karena kami sudah memiliki dasar kebutuhan Pemkot Surabaya untuk se-Surabaya. Perhitungannya sudah ada, kebutuhan dan datanya. Kami sudah membreakdown beras itu kebutuhannya berapa, cabe, bawang putih dan merah, dan sebagainya sehingga sampai saat ini dalam kondisi aman,” ujarnya.

Menurutnya, hasil pemantauan dan pendataan tiap bulan tersebut menunjukkan bahwa harga cabe, bawang merah dan bawang putih mengalami penurunan. Selain itu, lanjutnya, perlu dilakukan antisipasi juga pada harga tomat, serta indikasi kenaikan harga pada bahan pokok seperti daginga ayam dan telur.

“Kami bersama TPID rutin melakukan pengawasan sehingga ketika ada indikasi akan ada kenaikan bahan pokok, kami mencari distributor daerah asal, agar bisa mensuplay di Surabaya,” kata Antiek Sugiharti.

Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag), Dewi Soeriyawati mengatakan bahwa beberapa pasar di Surabaya meghadirkan warung TPID. Warung ini berfungsi untuk mengontrol dan memantau harga, serta stok bahan pangan agar tidak melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET).

“Harga di pasar masih cukup stabil dan aman. Kami juga berkolaborasi dengan Bulog, dan secara rutin menggelar operasi pasar. Kami harus memastikan ketersediaan stok minyak, gula, maupun beras sehingga tidak ada harga yang berbeda,” pungkas Dewi. (dvd)

No More Posts Available.

No more pages to load.