Pemkot Surabaya Terima Bantuan APD dan Bilik Sterilisasi dari Ubaya

oleh -133 Dilihat
oleh
Wali Kota Surabaya Menerima Bantuan APD Diserahkan Rektor Universitas Surabaya (UBAYA) Ir. Benny Lianto, MMBAT

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mendapatkan bantuan Alat Pelindung Diri dari Universitas Surabaya (Ubaya). Bantuan tersebut langsung diterima oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, di Balai Kota Surabaya, Kamis (2/4/2020).

Rektor Ubaya Ir. Benny Lianto menjelaskan, langkah tersebut merupakan bentuk kepedulian pihaknya dalam upaya pencegahan Covid-19. Terutama dalam memberikan keamanan terhadap para petugas medis.

“Kami memberikan beragam bantuan kepada Pemkot. Nantinya bantuan ini akan disalurkan kepada para tenaga medis,” kata Benny.

Ada pun rincian bantuan itu, berupa masker (50 box), sarung tangan SGPP steril ukuran 7 dan 7,5 (500 pasang), masker N95 (10 box), gloves SGE ukuran XS dan S (162 box), boots (50 pasang), kaca mata pelindung (300 unit), cairan antiseptik (80 jerigen per 5 liter), cairan disifektan (20 jerigen per 20 liter), APD isolation suit (100 unit), bilik aseptik (2 unit).

Benny mengungkapkan, bantuan tersebut merupakan barang-barang yang diproduksi oleh mahasiswa dari berbagai jurusan. Namun khusus untuk bilik sterlisasi merupakan hasil karya dosen yang berkolaborasi bersama para mahasiswa dan karyawan Program Studi Teknik Mesin san Manufaktur.

“Saat ini merupakan sebuah situasi yang disebut bencana, maka dari itu kita harus saling bekerjasama dan ikut melakukan pencegahan serta mengatasi penyebaran virus ini. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu Pemerintah Kota Surabaya dalam penanggulangan Corona,” terangnya.

Sementara itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, warga Surabaya harus selalu memperhatikan kebersihan diri masing-masing, agar terhindar dari virus Corona.

“Kita harus tetap rutin menjaga kebersihan,” kata Risma.

Menurutnya, para warga Surabaya tidak perlu takut dalam menggunakan bilik sterilisasi, mengingat alat serupa juga telah digunakan di negara-negara lainnya.

“Sekarang semua pakai gini. Turki, Belanda, Jerman,” pungkasnya.(nan)

No More Posts Available.

No more pages to load.