Pemprov Jatim Santuni 75 Petugas Pemilu 2024 di Jatim yang Meninggal

oleh -188 Dilihat
oleh
Pj Gubernur Adhy Karyono saat diwawancarai wartawan

SURABAYA, PETISI.CO – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) memberikan atensi khusus terhadap 75 orang petugas yang meninggal dunia saat pelaksanaan Pemilu 2024. Jumlah ini terdiri dari unsur KPU 60 orang, Bawaslu 9 orang, petugas keamanan 1 orang, saksi 2 orang, petugas pemantau pelaksana pemilu 1 orang, dan warga 2 orang.

Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono menjelaskan Pemprov Jatim sudah menganggarkan untuk pemberian santuan kepada petugas yang meningal. Hal itu memungkinkan karena ada dalam aturannya. Aturan penganggaran itu bisa dengan menggunakan bantuan dari 75 orang yang meninggal.

“Baik dari petugas KPPS, bawaslu, juga ada yang terkait dengan petugas pengamanan dan ada saksi juga dua orang maupun warga yang meninggal pada saat Pemilu. Kita bisa cover semua,” ujarnya kepada wartawan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (26/2/2024).

Adhy menyebut meski standarnya kecil, Pemprov Jatim ingin memberikan apresiasi terhadap kinerja mereka. Selain itu juga untuk mengurangi beban terhadap keluarga yang berduka. Masing-masing petugas yang meninggal menerima santunan sebesar Rp 10 juta. Totalnya mencapai Rp 750 juta.

Selain Pemprov Jatim, para petugas yang meninggal juga mendapatkan santunan dar BPJS sebesar Rp 40 juta rupiah. “Kita hanya bisa mengalokasikan sesuai dengan peraturannya yaitu 10 juta per orang dan mulai tadi kita sudah menyalurkan santunan,” ungkapnya.

Adhy kembali menegaskan bahwa apa yang dilakukan tersebut sebagai bentuk penghargaan, karena petugas-petugas ini sebetulnya sangat berjasa untuk kelancaran pemilu. “Pesta demokrasi kemarin berlangsung lancar dan aman,” tandasnya.

Berdasarkan data dari KPU Jatim, mereka yang meninggal rata rata mempunyai penyakit bawaan. Ada yang meninggal di rumah, tempat pemungutan suara dan juga rumah sakit. Mereka kelelahan karena melakukan kegiatan yang menyita tenaga mereka baik sebelum pemilu atau saat pemungutan suara.

“Ya karena memang ada sakit bawaan karena memang mengurus Pemilu itu bukan hanya satu hari saja tetapi sebelumnya kurang tidur ada yang riwayat jantung, aada penyakit lain ” pungkas Adhy Karyono. (bm)

No More Posts Available.

No more pages to load.